Tolak Jenazah Ibunya Dimakamkan Secara Covid, Pemuda Ini Ancam Warga dan Bakar Mobil Polisi
Seorang pemuda di Kabupaten Bondowoso mengacung-acungkan pedangnya kepada waerga dan aparat saat pemakaman ibundanya.
Editor: Hendra Gunawan
"Alhasil, pemuda itu kami amankan sebelum mobil jenazah datang agar suasana tidak semakin gaduh.
Baca juga: Viral Driver Ojol Antar Pesanan ke Rumah Samping Pemakaman, Kaget Ternyata Jalan yang Dilewati Buntu
Karena mengancam masyarakat dan aparat dengan senjata tajam, kami akan memproses perkara ini," jelas Agung.
Sekretaris BPBD Bondowoso, Adi Sunaryadi mengatakan usai pemuda itu diamankan, proses pemakaman jenazah ibunya tetap dilakukan sesuai protokol Covid-19.
Sebab, berdasar hasil tes swab, ibu tersebut positif Covid-19.
"Kami tetap memakamkan sesuai protokol Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, lantaran menolak ibunya dimakamkan secara protokol Covid-19, seorang pemuda berinisial S (20) warga Desa Kajar, Tenggarang, Bondowoso, mengancam masyarakat dan aparat dengan senjata tajam.
Suasana duka seketika berubah jadi mencekam.
"Sejak di RSUD dr Koesnadi, pemuda itu sudah berteriak-teriak menolak ibunya dimakamkan sesuai protokol Covid-19, padahal berdasar hasil tes swab, ibunya positif Covid-19.
Petugas rumah sakit sudah berupaya meredamnya," kata Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Agung Ari Bowo seperti dilansir dari Suryamalang.com, Kamis (11/2/2021).
Upaya petugas meredam amarah S gagal. Sesampainya di rumah, ternyata S masih kekeh menolak.
Amarahnya juga justru makin membuncah. Dengan kalap, ia mengambil senjata tajam sejenis pedang dari dalam rumah.
Pedang itu digunakan untuk mengancam agar pemakaman ibunya, M (41), bisa dilakukan secara normal.
Aparat dari TNI, Polri dan Satpol PP, terpaksa diterjunkan ke lokasi untuk melakukan tindakan antisipasi sekaligus berupaya memberikan pengertian kepada S.
Kendati begitu, S tetap tak bisa mengendalikan emosi.