Cegah Penyebaran Covid-19 di Zona Merah, BIN Gelar Tes Antigen di Bojong Gede
Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes swab antigen di Terminal Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021).
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes swab antigen di Terminal Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021).
Tes swab antigen dilakukan dalam rang memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah berkategori zona merah penularan virus corona.
Koordinator Lapangan Mobile Laboratorium Covid-19 BIN Kolonel Inf Budi Santoso mengatakan rapid test antigen digelar sesuai arahan Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Baca juga: Polres Bogor Pastikan Rombongan Moge Diperiksa di Simpang Gadog, Bawa Rapid Test Antigen
"Hari ini kita melaksanakan tes cepat antigen dan tes usap PCR sebagaimana arahan dari pimpinan kami untuk melaksanakan kegiatan di sini," ujar Budi dalam keterangan yang diterima, Selasa (16/2/2021).
Tes antigen yang digelar mulai pukul 08.00 WIB disambut antusias.
Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Bukan Syarat Perjalanan, Jika Bepergian Tetap Wajib Rapid Test Antigen
Warga sekitar termasuk pedagang pasar, sopir angkutan umum, dan pegawai kantor pemerintahan Kabupaten Bogor borbondong-bondong datang mengikuti tes usap massal tersebut.
Menerapkan standar protokol kesehatan, mereka duduk di bangku yang telah disiapkan menunggu panggilan petugas medical intelligen.
Budi menjelaskan, langkah yang diinisiasi medical inteligen BIN guna memutus penyebaran Covid-19 tidak akan berarti apabila masyarakat tidak patuh serta menjalankan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan pemerintah.
"Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 ialah disiplin menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Budi melanjutkan, pihaknya menyediakan 500 alat test usap dan mengerahkan 26 tenaga medis guna menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut.
BIN juga menyiapkan dua unit mobile laboratorium PCR test dan satu unit bus laboratorium untuk mengolah langsung sampel tes usap yang dilakukan kepada warga.
Mobile Lab PCR berstandar Biosafety Level 2 (BSL-2) ini memiliki kemampuan ekstraksi dan running sampel hasil test usap dalam waktu 8 sampai 10 jam.
"Apabila ditemukan yang reaktif, maka kami langsung arahkan untuk Swab PCR yang hasilnya nanti kami koordinasikan dengan Satgas Covid setempat," katanya.
Sementara itu, Camat Bojong Gede Dace Hatomi mengapresiasi langkah yang dilakukan BIN di wilayahnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, hingga Selasa (16/2/2021), Kecamatan Bojong Gede merupakan zona merah Covid-19 dengan kasus aktif berjumlah 309 orang.
"Kecamatan Bojong Gede ini termasuk yang paling banyak jumlah kasusnya. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa mengetahui penyebarannya," jelasnya.
Dace berharap, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BIN. Semoga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah kami," katanya.