Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dianggap Gila, Pria 27 Tahun Dikurung di Ruangan Sempit, sang Ibu: Ingin Anak Saya Bebas

Seorang pria bernama Hengku Setyawan (27) dikurung di sebuah ruangan sempit berukuran 2x2,5 meter yang berada di belakang rumahnya.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Dianggap Gila, Pria 27 Tahun Dikurung di Ruangan Sempit, sang Ibu: Ingin Anak Saya Bebas
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Hengky, warga Desa Grogol Ponorogo yang dikurung dalam ruangan 2x2,5 meter lantaran dianggap gila oleh masyarakat, Rabu (17/2/2021). (TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Hengku Setyawan (27) dikurung di sebuah ruangan sempit berukuran 2x2,5 meter yang berada di belakang rumahnya.

Ia dikurung lantaran dianggap gila dan warga sekitar takut Hengky membahayakan orang lain.

Sang ibu pun menginginkan anaknya itu dibebaskan.

Peristiwa itu terjadi di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Di ruangan pengap tersebut, Hengky menghabiskan hari-harinya, mulai dari makan, mandi, buang hajat, hingga tidur lagi.

Hanya sang ibu, Nur Hayati yang merawat Hengky dan memberinya makan melalui lubang persegi panjang berukuran 20x10 sentimeter.

Penerangan di ruangan tersebut juga sangat minim. Hanya sebuah lampu bohlam yang diletakkan di pintu jeruji besi yang menemani Hengky di malam hari.

Baca juga: Viral Putri Raja Solo Cari Daun Singkong untuk Dimakan, Dikurung di Keraton, Tak Ada Tabung Gas

Baca juga: Pria 41 Tahun Dikeluarkan dari Rumah Ibunya setelah Dikurung 28 Tahun, Hampir Tidak Bisa Berjalan

BERITA REKOMENDASI

Nur Hayati sendiri sebenarnya menginginkan Hengky bebas.

Menurut Nur Hayati, anak sulungnya itu sehat fisik maupun mental.

Saat TribunJatim.com berinteraksi dengan Hengky, pemuda tersebut juga menjawab pertanyaan dengan baik.

"Ya tidak ingin anakku dikurung, sudah satu tahun lebih seperti itu. Saya sendiri juga jadi tidak bisa kemana-mana, tidak ada pemasukan," kata Nur Hayati, Kamis (18/2/2021).

Jika memang tidak diterima di lingkungannya, Nur Hayati mengatakan ia dan Hengky juga bersedia untuk pindah.


"Inginnya anak saya bebas, kalau tidak boleh di sini ya dimana gitu, namanya anak gak rela digitukan," lanjutnya.

Nur Hayati sendiri sebenarnya yakin anaknya tidak akan berbuat ulah yang membahayakan orang lain, kecuali dengan keluarga paman dan tantenya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas