Pemuda di Cianjur Nekat Potong Kelamin Sendiri Hingga Putus Pakai Pisau Dapur, Ini Kronologinya
Pemuda berinisial S (21) nekat melakukan aksi potong kelamin sendiri hingga putus di kamar rumahnya, Kampung Wangun, Desa Bunikasih, Cianjur
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pemuda berinisial S (21) nekat melakukan aksi potong kelamin sendiri hingga putus di kamar rumahnya, Kampung Wangun, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Aksi nekat pelaku diduga akibat depresi yang dialaminya dalam kurun waktu beberpa bulan terakhir ini.
Tak diketahui pasti penyebab pemuda Kampung Wangun, Desa Bunikasih, Warungkondang tersebut mengalami depresi.
Kepala Desa Bunikasih, Memed, mengatakan S mengalami gangguan jiwa sejak beberapa bulan terakhir.
Ia tak mengetahui penyebabnya hingga pemuda ini stres berkepanjangan dan mengurung diri.
“Dia mengalami gangguan jiwa tapi tidak dari lahir," kata Memed, Kamis (18/2/2021).
Sementara itu, Junaedi (29), sepupu korban, mengatakan beberapa bulan sebelum kejadian, S sering melamun dan mengurung diri.
Baca juga: Pemuda Potong Kemaluan Diduga Gangguan Jiwa, RSUD Cianjur Tak Sediakan Ruang Perawatan
Keluarga pun tidak menduga S akan berbuat nekat memotong kemaluannya hingga putus.
Selama mengurung diri di kamar, S tak pernah mngutarakan niatnya melakukan hal yang melukai dirinya.
"Tapi ia tidak pernah mengatakan keinginannya," kata Junaedi.
Tak ada yang mengetahui persis bagaimana dia melakukan aksinya memotong kemaluannya sendiri dengan menggunakan pisau dapur.
Baca juga: Sering Mengurung Diri, Seorang Pemuda di Cianjur Potong Kemaluan Hingga Putus
Berdasarkan informasi, sebelum melakukan aksi potong kemaluan, S sempat meninggalkan rumahnya, Selasa (16/2/2021) malam.
Kemudian pihak keluarga dibantu perangkat desa melakukan upaya pencarian hingga berhasil ditemukan pada tengah malam.
S pun langsung dibawa pulang keluarganya ke rumah.
Setelah berhasil dibawa pulang ke rumah, pelaku langsung melakukan aksi potong kemaluan sendiri memakai pisau dapur.
Tak ada yang mengetahui persis bagaimana detik-detik S melakukan aksi nekatnya.
Keluarga baru mengetahui aksinya, setelah S tegeletak lemas di kamarnya dalam kondisi berlumur darah.
Terpaksa diikat
Junaedi mengatakan saat ini S hanya bisa terbaring dengan kondisi tangan diikat karena sering ngamuk-ngamuk.
"Tadi juga pas ikatanya dilepas S ngamuk, jadi terpaksa kami mengikatnya lagi," katanya.
Sempat dibawa ke rumah sakit
Setelah kejadian, S sepat didbawa keluarganya dan pihak Desa Bunikasih ke RSUD Cianjur.
Semula S akan dirawat di sana.
Namun, S tak bisa mendapat perawatan.
Ia pun harus pasrah kembali pulang ke rumahnya.
Kepada pihak keluarga, pihak RSUD Cianjur menyebut tak ada ruangan untuk mengobati orang dengan gangguan jiwa.
Baca juga: Truk Pengangkut BBM Terperosok Masuk Jurang 70 Meter di Cianjur, Keberadaan Sopirnya Masih Misteri
Alhasil Warga Kampung Wangun, Desa Bunikasih, ini pulang kembali ke rumahnya.
Ketua BPD Bunikasih, H Solah mengatakan, ia sempat bersitegang dengan pihak RSUD Cianjur lantaran menolak pengobatan S.
"Pihak RSUD menyebut, tidak ada ruangan untuk orang gangguan jiwa," kata Solah, Kamis (18/2/2021).
Solah mengatakan pihak RSUD Cianjur menyarankan S untuk berobat ke RS di Bandung dengan menggunakan biaya pribadi.
"Karena tidak ada biaya untuk berobat ke Bandung S akhirnya dibawa pulang," kata Solah.
Hingga kini belum ada komentar dari pihak RSUD Cianjur mengenai hal ini. (Tribunnews.com/ Tribunjabar.id/ Ferri Amiril Mukminin)
Sebagian dari berita ini sudah tayang di tribunjabar.id dengan judul Nestapa Pemuda di Cianjur yang Nekat Memotong Kemaluannya, Hendak Berobat, Malah Ditolak Rumah Sakit