Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Mbah Hamid, Mengais Rezeki di Usia Senja dengan Jualan Tempe Keliling Selama 14 Tahun

Kisah perjuangan mengais rezeki di usia senja datang dari pria bernama Ahmad Hamid.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kisah Mbah Hamid, Mengais Rezeki di Usia Senja dengan Jualan Tempe Keliling Selama 14 Tahun
TRIBUN PEKANBARU / NASUHA NASUTION
Mbah Ahmad Hamid bersama sepeda dan tempe jualannya - Kisah Mbah Hamid, Mengais Rezeki di Usia Senja dengan Jualan Tempe Keliling Selama 14 Tahun 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah perjuangan mengais rezeki di usia senja datang dari pria bernama Ahmad Hamid.

Kekak berusia 91 tahun itu tetap semangat mengayuh sepeda tuanya yang ia gunakan untuk berjualan tempe keliling.

Saat ditemui di komplek pemukiman warga di Tenayanraya, Kota Pekanbaru, Mbah Hamid sapaan akrabnya membagikan kisahnya.

Ia menjajajakan tempe yang disimpan di keranjang pada bagian belakang sepedanya itu.

Mbah Hamid memiliki rute perjalanan seharinya dari tempat tinggalnya di Jalan Imam Munandar sebelah taman rekreasi Alamayang menuju arah jalan Lintas Timur dan masuk ke Pemukiman warga.

Lebih kurang 20 Kilometer seharinya, tidak terlihat wajah capek pada raut muka Mbah Hamid yang sudah berkerut dan tidak terlihat ada gigi yang tersisa lagi di mulutnya.

Setiap jumpa warga dengan ramah Mbah Hamid selalu menegur, dan warga biasanya juga memberi semangat kepada Mbah Hamid yang tentunya dikagumi banyak orang karena tenaga diusia tuanya masih kuat.

Baca juga: Di Kota Surabaya, Ada Keluarga Rela Gadaikan KTP dan KK Hanya untuk Bisa Makan, Ini Kisahnya

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, biasanya saat bertemu siapapun di jalan Mbah Hamid selalu memberi motivasi agar sehat selalu seperti yang dijalaninya saat ini.

Profesi berkeliling menjajakan tempe yang dibungkus dengan daun pisang ini sudah 14 tahun dijalaninya, seharinya Mbah Hamid membawa 200 bungkus tempe.

"Seharinya bawa 200 tempe, Insa Allah habis selalu,"ujarnya saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com, Kamis (18/2/2021).

Hamid yang juga sebelum memasuki usia pensiunnya pernah bekerja pada PTPN di Lampung, setelah memasuki usia pensiun ia tinggal bersama anaknya di Pekanbaru dan sejak itu jugalah 14 tahun silam ia mulai berkeliling.

"Saya tidak pernah sakit Alhamdulillah, karena setiap hari saya mengayuh sepeda dan ada juga kunci yang paling penting hidup itu tidak perlu neko-neko,"ujarnya.

Bagi Mbah Hamid kunci untuk tetap sehat selalu berpikiran positif dan jangan berprasangka buruk ke orang, dan menyerahkan sepenuhnya apapun yang dikerjakan kepada sang pencipta.

"Semuanya sudah diatur sang pencipta, makanya kita serahkan semua hidup dan matiku kepada Allah, itu saja kuncinya,"ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas