Longsor di Desa Ngetos Nganjuk: 18 Korban Meninggal Berhasil Dievakuasi, Satu Orang Masih Hilang
BNPB mencatat hingga Kamis (18/2/2021), total korban yang ditemukan berjumlah 18 orang meninggal dan satu orang masih dalam pencarian.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR (Search and Rescue) Gabungan kembali menemukan 5 korban meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (18/2/2021) mencatat, total korban yang ditemukan tim gabungan berjumlah 18 orang meninggal dan satu orang masih dalam pencarian.
Tim gabungan masih akan terus melakukan pencarian terhadap warga yang masih dinyatakan hilang.
Di samping korban jiwa, tanah longsor ini juga berdampak pada kerugian material sebanyak 8 rumah rusak berat.
Baca juga: Menko PMK Minta Pemda Nganjuk Segera Tetapkan Tahap Rehabilitasi Rekonstruksi
Baca juga: Risma Puji Penanganan Bencana di Nganjuk Lebih Baik dari Lainnya: Saya Muter Indonesia, Jadi Tahu
Sementara itu, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak dan 139 KK warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Nganjuk telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor Nganjuk berlaku selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 15 Februari 2021 sampai dengan 28 Februari 2021.
Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 188 Tahun 2021 tentang penetapan status tanggap darurat bencana banjir di beberapa kecamatan, di wilayah Kabupaten Nganjuk dan bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.