Banjir Kabupaten Karawang Rendam 34 Desa di 15 Kecamatan, 8.000 Lebih Rumah Terendam
Warga terdampak mencapai 9.331 KK atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 KK atau 4.184 jiwa mengungsi
Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
![Banjir Kabupaten Karawang Rendam 34 Desa di 15 Kecamatan, 8.000 Lebih Rumah Terendam](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/banjir-karawang_20161119_200348.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB banjir Kabupaten Karawang sebanyak 34 desa di 15 kecamatan terdampak banjir pada Sabtu (20/2/2021) pukul 22.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan banjir disebabkan antara lain akibat hujan intensitas tinggi dan luapan Sungai Citarum.
Ia menjelaskan ke-15 kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat dan Cilamaya Wetan.
"Warga terdampak mencapai 9.331 KK atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 KK atau 4.184 jiwa mengungsi.
Banjir mengakibatkan 8.539 unit rumah terendam dan sejumlah infrastruktur terdampak," kata Raditya dalam keterangan resmi Humas BNPB pada Minggu (21/2/2021).
Ia mengatakan petugas di lapangan masih terus melakukan pendataan lanjutan.
Baca juga: Derita Korban Terdampak Banjir di Karawang: Kesulitan Air Bersih, Susah Sinyal, Hingga Gelap Gulita
Merespons banjir tersebut, kata dia, BPBD Kabupaten Karawang bersama TNI, Polri dan organisais perangkat daerah terkait serta sukarelawan membantu evakuasi warga di lokasi terdampak.
"BPBD juga mengoperasikan dapur umum untuk penyedian kebutuhan nutrisi warga terdampak," kata Raditya.
Tidak semua warga yang mengungsi, kata dia, menuju titik pengungsian.
Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat, masjid dan hotel sedangkan BNPB telah memberikan dukungan berupa pendampingan pos komando penanganan banjir, bantuan dana siap pakai sebesar Rp250 juta, masker 10 ribu buah, selimut 80 buah dan lampu garam 300 buah.
"BNPB juga mendukung satu perahu karet dan 10 buah pelampung yang dibutuhkan saat evakuasi warga," kata Raditya.
Baca juga: Anies Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya 5 Orang Warga Akibat Banjir di Jakarta
Pemerintah Kabupaten Karawang, kata dia, sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung 8 Februari hingga 21 Februari 2021.
Dengan kondisi saat ini, pemerintah daerah akan memperpanjang hingga 14 hari ke depan.
Kondisi terakhir, mata Raditya, terpantau banjir masih menggenangi rumah-rumah warga.
Selain itu Penerangan listrik PLN dan suplai air dari PDM di Kabupaten Karawang masih dalam kondisi padam.
"Selain itu, jumlah masyarakat terdampak, pengungsi dan pelayanan dapur umum yang dikelola secara mandiri oleh warga belum terdata semua. Kepala BNPB Doni Monardo dijadwalkan untuk melihat kondisi dampak banjir di wilayah Karawang dan Bekasi pada hari ini Minggu (21/2/2021)," kata Raditya.