Desa Ini Dihuni 20 Orang Kembar, Ternyata Sudah Terkenal Sejak Tahun 2000, Berikut Kisah Uniknya
Kepala Desa Jonggrangan, Sunarna membagikan cerita unik dari tempat tinggalnya. desa yang terletak di Klaten dihuni oleh puluha orang kembar.
Editor: Endra Kurniawan
"Tidak ada kesulitan. Pasti ada perbedaan. Salah sebut nama wajar karena mirip wajahnya," tutur dia.
Pengakuan Warga
Salah satu orang kembar Desa Jonggrangan Kris Joko Raharjo mengatakan, memiliki kembaran bernama Kris Joko Santoso.
Sekilas tidak ada perbedaan antara Kris Joko Raharjo dengan sang adik. Hanya nama belakang yang membedakan keduanya.
Tapi untuk membedakan secara fisik dengan sang adik, Kris Joko Raharjo menyemir rambutnya warna kuning emas.
"Biar berbeda saya semir rambut saya," kata dia.
Kris Joko Raharjo yang bekerja di sebuah toko pembuatan roti mengaku banyak cerita menjadi orang kembar.
Pernah suatu ketika dirinya membeli bahan roti bertemu dengan sopir kendaraan yang membeli BBM di SPBU. Adik Kris Joko Raharjo diketahui bekerja di sebuah SPBU.
Baca juga: Viral Buah Nanas Berbentuk Unik dan Berukuran Jumbo di Muarojambi, Ini Penjelasan Pemiliknya
"Kebanyak sopir-sopir yang isi bensin terus lihat saya beli bahan roti ketemu ditanya masuk apa.
Dari pada jelasin panjang lebar saya jawab masuk siang gitu," kata pria kembar kelahiran 25 Desember 1980.
Kris Joko Raharjo sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak.
Sedangkan kembarannya juga sudah menikah dan memiliki tiga orang anak.
Mereka tinggal satu desa hanya berbeda RT. Kris Joko Raharjo tinggal di RT 002, RW 001 Desa Jonggrangan dan kembarannya RT 003, RW 001 Desa Jonggrangan.
"Untuk hobi kita sama suka sepak bola," tutur dia.
Ditambahkan Kris Joko Santoso sebagai orang kembar dirinya merasa banyak kelebihan.
Dirinya mengaku sering sharing masalah pekerjaan maupun yang lainnya.
Bahkan, pernah salah satu di antara mereka sakit. Kemudian kembarannya pun juga ikut merasakan sakit.
"Karena ikatan batin," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Desa Jonggrangan Klaten yang Miliki Puluhan Pasang Orang Kembar
(Kompas.com/Labib Zamani)