Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1.000 Meter
Masyarakat diminta agar tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya. Termasuk bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Editor: Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM - Awan panas guguran Gunung Merapi meluncur sejauh 1.000 meter ke arah barat daya, di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/2/2021) pukul 19.56.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 28 milimeter dan durasi 99 detik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Sejak November 2020, BPPTKG menetapkan Gunung Merapi dalam status siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Baca juga: Kubah Lava Gunung Merapi di Tengah Kawah Lebih Besar, Mengarah ke Barat
Masyarakat diminta agar tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diharapkan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak berkegiatan di daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran, Meluncur hingga 1.000 Meter