Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Ramai Ada Pesantren, Kini Kampung Sumbulan Tak Berpenghuni, Ramai-ramai Ditinggal Warganya

Sebuah kampung di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ramai-ramai ditinggal warganya.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Dulu Ramai Ada Pesantren, Kini Kampung Sumbulan Tak Berpenghuni, Ramai-ramai Ditinggal Warganya
tribun jatim/sofyan arif
Sumbulan, satu Kampung di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang sepi tak berpenghuni. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kampung di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ramai-ramai ditinggal warganya.

Kampung tersebut bernama Sumbulan, terletak di Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

Kini, di kampung tersebut, hanya ada empat rumah dan satu masjid dengan luas lebih kurang satu hektare.

Suasana Kampung Sumbulan juga sangat asri, lantaran kampung tersebut terletak di tengah hamparan sawah dan jauh dari kampung lainnya.

Selain itu, pohon-pohon rindang juga tumbuh subur di kampung yang berjarak 10 Km dari pusat Kabupaten Ponorogo tersebut.

Salah satu tanaman yang menjadi ciri khas kampung tersebut adalah pohon sawo kecik yang banyak tumbuh di sejumlah sudut kampung.

Kepala Desa Plalangan, Ipin Herdianto menceritakan dulunya kampung tersebut ramai seperti kampung lainnya.

Baca juga: Sumbulan Kampung Tak Berpenghuni di Ponorogo Nasibmu Kini Ditinggal Warga, Dulu Ramai Ada Pesantren

Baca juga: Kisah Kampung Ini Ditinggal Warganya, Kades Beri Kesaksian, Dulu Ramai dan Berangsur Sepi

Berita Rekomendasi

"Dulu ada 15an KK (kepala keluarga) hampir jadi satu RT tapi berangsur-angsur warga pergi hingga kampung tersebut benar-benar tak berpenghuni 5 tahun yang lalu," kata Ipin, Rabu (3/3/2021).

Ipin sendiri tidak mengetahui secara pasti alasan warga di Sumbulan meninggalkan kampung halamannya.

"Kalau dibilang mistis, hampir semua tempat sama saja, semua tempat ada cerita itu. Jadi saya rasa bukan alasan itu," ucap Ipin.

Keluarga terakhir yang bertempat tinggal di Sumbulan pergi dari kampung tersebut karena ikut anaknya.

"Keluarga lainnya ada yang dibelikan perumahan di tempat lain, jadi tidak ada alasannya itu apa," jelas Ipin.

Satu-satunya bangunan yang masih aktif hingga saat ini adalah masjid yang berada di ujung kampung Sumbulan.

Tohari, eks penduduk setempat masih menyempatkan waktu untuk menengok kampung halamannya tersebut.

Ia juga masih mempunyai rumah di kampung tersebut yang tiap hari ia bersihkan.

"Masjidnya masih dipake, masih bersih. Dhuhur juga masih dipakai, kadang orang ke sawah juga mampir ke situ untuk ibadah," terang Ipin.

Baca juga: Foto-foto Sepinya Kampung Sumbulan Ponorogo yang Tak Berpenghuni karena Ditinggal warganya

Masjid tersebut, lanjut Ipin merupakan peninggalan pesantren yang dulu didirikan oleh pendiri kampung tersebut.

"Jadi dulu ada pondok kawak untuk kegiatan mengaji jaman dulu, untuk penyebaran Islam," imbuhnya.

Masjid tersebut lebih ramai saat Bulan Ramadhan tiba.

Beberapa warga dari kampung sekitar akan mengisi masjid tersebut untuk salat tarawih walaupun harus jalan kaki melewati jembatan bambu.

"Sebenarnya tempatnya nyaman. Kalau orang dulu menganggapnya tempatnya 'sidem', masih banyak pohon, dirasakan beda adem. Jadi warga dari kampung-kampung lainnya juga biasa ke situ," pungkasnya.

(TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Kampung Sumbulan Ponorogo, Ramai-ramai Ditinggalkan Warganya, Kades: Hanya Masjid yang Aktif

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas