Yeni 12 Hari Tak Pulang, Keluarga Semakin Kalut Ada Teror Telepon Pria Bertopeng
Yeni Angraini, remaja 15 tahun ini sudah 12 hari hilang dan belum ada kabar sejak meninggalkan rumah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Seorang gadis remaja warga Gang Banyuasin, RT 07, Kelurahan Pelita Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau Sumsel dilaporkan hilang hingga sekarang belum ditemukan.
Yeni Angraini, remaja 15 tahun ini sudah 12 hari hilang dan belum ada kabar sejak meninggalkan rumah, Senin (22/2/2021) lalu.
Dona, kakak Yeni, mengungkapkan, pihak keluarga masih terus berupaya melakukan upaya pencarian, ke teman-temannya, termasuk keluarga dekat, dan keluarga jauh, namun belum juga ada kabar.
Baca juga: Pria 28 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri setelah Culik dan Bunuh Keponakan Istri Siri
"Tapi sampai sekarang belum ada kabar, kita masih menunggu informasi lebih lanjut," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (5/3/2021).
Saat ini, pihak keluarga sangat resah dan khawatir, pasalnya, dua hari kemarin nomor pihak keluarga mendapat teror telepon melalui aplikasi video call di WhatsApp.
Dona bercerita, saat itu tiba-tiba ada orang video call WhatsApp ke nomor keluarga, karena penasaran Dona mengangkatnya, namun, setelah diangkat orang yang menelepon tidak menampakan wajah.
"Suasana gelap seperti mati lampu. Karena penasaran saya meminta orang yang menelpon untuk menunjukkan wajahnya.
Baca juga: Ibu dan Anak Culik Bocah 9 Tahun, Tuduh Orang Tua Korban Curi Emas Warisan Keluarga Pelaku
Kemudian orang yang menelpon menggunakan cahaya senter menunjukkan mukanya tertutup menggunakan topeng," ungkapnya.
Kekhawatiran keluarga bertambah, setelah orang yang menelpon hanya diam saja.
Karena geram dan kesal adik Dona sempat mengancam akan segera melapor polisi, bila orang tersebut tak mau bicara.
"Kalau kamu tidak mau bicara kami akan melapor polisi," ujar Dona menirukan ucapan adiknya.
Sehabis kejadian itu, nomor yang meneror tersebut tidak aktif lagi, kemudian selang sehari kemudian orang tersebut menelpon lagi, namun lagi-lagi saat diangkat tidak ada suara sama sekali.
Baca juga: Anak Dokter di Solo Dikabarkan Hilang, Polisi Tak Bisa Memproses, Diduga Bukan Penculikan
Karena semakin khawatir sehabis mendapat teror itu, orang tua Dona langsung melapor ke polisi dan meminta polisi melacak lokasi orang yang menelpon tersebut.
"Kemarin ayah sudah melapor, katanya sudah dilacak. Orang itu menelpon kadang sehari sekali, siang tidak aktif, biasanya malam, tapi kemarin tidak aktif lagi," ungkapnya.