Pelaku Pembunuhan Selebgram Ari Pratama Ternyata tidak Hamil, Polisi akan Lakukan Tes Kejiwaan
Tes kejiwaan penting dilakukan untuk mengungkap kondisi kejiwaan Aisyah Alfika hingga nekat melakukan pembunuhan terhadap Ari Pratama.
Editor: Dewi Agustina
Dia pun menyusun rencana untuk menghabisi selebgram itu ketika janjian lagi bertemu di Wisma Topaz Panakukang.
Aisyah menikam Ari saat pemuda 21 tahun itu sedang tak memakai busana.
Ari sempat lari ke resepsionis untuk minta pertolongan.
Baca juga: Detik-detik Selebgram Makassar Dibunuh Teman Wanita di Wisma, Korban Keluar Kamar Tanpa Busana
Baca juga: Tewasnya Selebgram Asal Makassar, Aisyah Sakit Hati Saat Hubungan Diputus Setelah Bilang Hamil
Namun nyawanya tak tertolong karena kehabisan darah.
Atas kejadian tersebut, postingan terakhir Ari Pratama @ariipratamaa di instagram banjir komentar dari netizen.
@arulrealita: Innalillahi semoga amal nya diterima..... Ini yg viral
@min_dipo: kasian sama dia tp kasian sma si cwek jg
@asepichasasmita: ini bukan ya yg rame beritanya ??
@darsilyahyaaa: Innalillahi Wainnailahi Rojiun. Selamat jalan
Pengakuan Aisyah: Tidak Ada Peraasaanku Sama Dia
Pengakuan itu diungkapkan Asyiha saat diinterogasi polisi di Posko Resmob Polsek Panakukkang, Makassar.
Aisyah mengaku sengaja membawa pisau dari rumahnya di Komplek BTP Makassar.
Pisau dapur itu sengaja ia bawa untuk melampiaskan kekesalannya terhadap Ari.
"Sakit hati karena mau ditinggalkan setelah tahu bilang hamil," kata Aisyah.
Aisyah mengaku bertemu dengan Ari di wisma memang hanya bertujuan untuk melakukan penikaman.
"Karena tidak ada perasaanku sama dia (Ari)," ujar Aisyah kepada polisi.
Informasi yang diperoleh di lokasi, korban Ari Pratama check in pada pukul 03.41 Wita atau dua jam sebelum penikaman terjadi.
Ari disebut check in bersama kekasihnya atau teman kencangnya Aisyah Alfika.
Sekitar pukul 05.00 Wita, Ari Pratama keluar dari kamar 214 di Lantai 2 wisma.
Ia keluar kamar dalam keadaan tanpa busana.
Dari rekaman CCTV wisma, Ari terlihat menutupi alat vitalnya menggunakan tangan.
Ia juga menutupi dadanya yang mengalami luka tusukan dengan tangan.
Ia lalu berlari ke lobi wisma untuk meminta pertolongan.
"Dia bilang ke saya, kak saya ditikam sama cewek di atas'," kata petugas wisma, Roni (28).
Kedatangan korban yang menderita luka tusuk dan bersimbah darah itu membuat Roni panik. Roni lantas keluar dari Wisma meminta tolong. Tapi kondisi korban semakin memburuk.
"Cowok (korban) bangun lagi setelah jatuh di lobi, dia coba jalan tapi jatuh lagi. Karena dia mungkin takut juga, dia bangun lagi, terus dia jatuh terakhirnya," kata Roni.
Ari, kata Roni, dalam kondisi bersimbah darah, coba berdiri lalu berjalan. Namun, tumbang lagi.
Roni pun mengaku panik.
Ia (Ari) pun, terkapar di depan wisma dan dinyatakan meninggal dunia.
Kondisi itu, lanjut Roni, membuat dirinya mulai panik.
Hal senada diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Panakukkang Iptu Iqbal Usman.
"Kronologis singkat kejadiannya berawal dari lantai dua di salah satu kamar wisma ini. Kemudian setelah korban (Ari) dianiaya, lari menyelamatkan diri di lantai satu (dasar)," ujarnya.
Saat tiba di lantai dasar, Ari Pratama yang mengalami pendarahan hebat akibat luka tikaman yang diderita pun tumbang.
SPKT Polsek Panakukkang yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi AP ke RS Bhayangkara.
Namun, nyawanya tidak tertolong lagi. (tribun-timur.com/Muslimin Emba)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tidak Hamil, Mahasiswi Pembunuh Selebrgam Makassar Bakal Jalani Tes Kejiwaan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.