Gara-gara Berebut Warisan, Wanita Ditikam Adik Ipar saat Tidur, Alami Luka di Leher dan Dada Kiri
Kasus pembunuhan menghebohkan warga yang tinggal di Desa Pengauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan menghebohkan warga yang tinggal di Desa Pengauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Diketahui Carniayah (56) meregang nyawa di tangan adik iparnya sendiri TAR (40).
Pelaku nekat menikam korban pada Minggu (7/2/2021) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Salah seorang tetangga korban, Soli (58), menceritakan, penusukan itu terjadi saat korban tengah tertidur di kamarnya.
Baca juga: Surdin dan Haminah Tewas Tertimpa Truk Batubara yang Terbalik, Kini Ketiga Anaknya jadi Yatim Piatu
"Sebelum masuk ke kamar, pelaku mengambil pisau di dapur korban," ujar dia kepada wartawan, Senin (8/3/2021).
Soli melanjutkan, melihat korban tengah tertidur ia pun dalam sekejap langsung menusukkan pisau itu leher dan dada kiri korban.
Korban, yang saat itu masih bernapas, diketahui berusaha kabur dan lari menghindari adik iparnya yang kalap.
Pada malam itu, sembari bersimbah darah korban mendatangi kediaman Soli dan menggedor-gedor pintu rumah.
Ia meminta pertolongan dari warga.
Soli mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima warga, peristiwa itu dilandasi perebutan harta warisan.
"Kami langsung menghubungi polsek, melaporkan bahwa ada kasus pembunuhan," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Kakek 80 Tahun Tewas Usai Kaki dan Tangannya Tergilas Truk, Berawal saat Motor Tersenggol
Saat dikonfirmasi, Kapolres Indramayu, AKBP AKBP Hafidh S Herlambang, melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara, membenarkan adanya kejadian tersebut.
AKP Luthfi mengatakan, polisi langsung bergerak cepat mencari pelaku.
Tidak sampai 24 jam, polisi berhasil menangkap pelaku.
"Pelaku sudah tertangkap 3 jam setelah kejadian," ujar dia
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pelaku Melihat Kakak Iparnya Tidur, Lalu Menusuk di Leher dan Dada Korban, Gara-gara Rebutan Warisan
(Tribunjabar.id/Handhika Rahman)