Mahasiswi Pembunuh Selebgram Makassar Ternyata Pernah 4 Kali Dirukiah, Kini Pelaku Jalani Konseling
Seorang mahasiswi nekat membunuh selebgram Makassar. Fakta terbaru, terungkap bahwa pelaku pernah dirukiah hingga empat kali.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswi nekat membunuh selebgram Makassar.
Fakta terbaru, terungkap bahwa pelaku pernah dirukiah hingga empat kali.
Saat ini pelaku tengah menjalani konseling karena keterangan yang diberikan pelaku berubah-ubah.
Aisyah Alfika (19), tersangka pembunuhan selebrgam Makassar Ari Pratama (24) menjalani konseling di Mapolsek Panakukkang, Jl Pengayoman, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Senin (8/3/2021) siang.
Aisyah Alfika, menjalani konseling oleh Psikolog Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Dr Hairiyah.
Lebih kurang tiga jam pendampingan itu berlangsung di ruang Reskrim Polsek Panakukkang.
"Jadi untuk pelaku penikaman hari ini kita lakukan konseling ataupun trauma healing dengan mendatangkan psikolog yang dibantu P2TP2A Kota Makassar," kata Kapolsek Panakukkang, Kompol Jamal Fathur Rakhman.
Baca juga: Menantu Bunuh Mertua, Campur Racun Biawak ke Olahan Pindang, Ngaku Sebenarnya Ingin Habisi Suami
Baca juga: Detik-detik Menantu Bunuh Mertua di OKI, Campur Racun Biawak ke Masakan Hingga Kabur ke Hutan
Baca juga: 4 Fakta Menantu Bunuh Mertua: Campur Racun Biawak ke Pindang Salai, Mengaku Niatnya Meracun Suami
Konseling itu dilakukan, kata Kompol Jamal z lantaran keterangan yang diberikan Aisyah Alfika berubah-ubah saat diinterogasi penyidik.
"Kita lakukan konseling dengan pertimbangan selama pemeriksaan keterangan TSK (Aisyah Alfika) berubah-ubah," ujar Kompol Jamal.
"Dan histori TSK menurut keluarga mengalami gangguan kejiwaan dan pernah di ruqiah sudah empat kali," sambungya.
Konseling dan trauma healing itu lanjut dia akan terus dilakukan hingga dianggap kondisi psikologis Aisyah kembali normal.
Ari Pratama, selebgram atau salah satu konten kreator Kota Makassar itu, meninggal dunia Jumat, kemarin.
Ia ditemukan tewas bersimbah darah di dekat reseptionis Wisma Topaz, Jl Topaz Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Tewasnya Ari pun diungkap polisi.