Pengakuan Pasutri Asal Bandung yang Jual Putrinya di Kediri: Saya Tidak Pernah Memaksa Anak Saya
Pasangan suami istri asal Bandung menjual anak kandungnya ke pria hidung belang.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri asal Bandung menjual anak kandungnya ke pria hidung belang.
Pelaku mengaku tak pernah memaksa anaknya untuk melakukan transaksi esek-esek tersebut.
Ia mengaku nekat menjadi mucikari karena terlilit utang.
Nia Kurniasih (38) dan Dika (35), pasutri asal Bandung Jawa Barat ternyata telah melacurkan anak kandungnya T sejak awal Februari 2021.
Hal ini terungkap dalam rilis kasus di Mapolres Kediri Kota, Selasa (9/3/2021).
Sebelumnya polisi Kota Kediri berhasil mengungkap 2 kasus yang terjadi di Hotel Lotus Kediri.
Kasus pertama adalah pembunuhan gadis inisial M yang dibunuh pelanggannya usai melakukan transaksi esek-esek.
Baca juga: Pembunuhan Gadis Muda di Hotel Kediri, Ternyata si Mucikari juga Jual Putrinya yang Berusia 16 Tahun
Baca juga: Muncikari Cewek Korban Pembunuhan di Kediri Ternyata Jual Anaknya Juga, Uangnya Untuk Beli Susu
Hasil penyelidikan pembunuhan M, mengarah pada kasus baru yakni prostitusi online.
Dalam kasus prostitusi online ini, polisi menetapkan 3 orang tersangka.
Pertama Deri Kurniawan selaku mucikari dari gadis M yang tewas, kedua adalah Nia Kurniasih dan Dika selaku orangtua dari T korban prostitusi online.
"Jadi kami tetapkan 3 orang tersangka, Deri Kurniawan (DK) mucikari atas korban M, kemudian Dika (35) dan NR (38), orangtua korban T," ujarnya Kasatreskrim Polresta Kediri AKP Verawati Taib, Selasa (9/3/2021).
Menurut AKP Verawati Taib, modus yang digunakan DK dan NR ini pertama dengan menawarkan pijat kemudian ditawarkan layanan seks.
"Untuk tarif sekali layanan pijat ini mulai Rp 250.000-350.000. Kemudian jika mau ditambahkan layanan plus itu maka pelanggan ini harus menambahkan uang sekitar Rp 350 ribu. Jadi total untuk keseluruhan layanan ada Rp 700 - 800 ribu," jelasnya.
Menurut pengakuan NR, ia melakukan ini karena terlilit hutang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.