Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Kecelakaan Bus, Merupakan Daerah Rawan Kecelakaan dan Sopir Kurang Kuasai Medan

Warga sekitar, Waslim menyebut daerah itu memang berkelok-kelok, sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati dan di sana memang rawan kecelakaan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Fakta Kecelakaan Bus, Merupakan Daerah Rawan Kecelakaan dan Sopir Kurang Kuasai Medan
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Kondisi terkini bus yang masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana terjadi di Tanjakan Cae, Kabupaten Sumedang, Jawa barat, Rabu (10/3/2021) malam.

Dari total 66 penumpang, sebanyak 27 orang tewas dalam kejadian tersebut.

Proses evakuasi korban dan penyelidikan terkait kecelakaan bus bernomor polisi T 7591 TB itu kini masih berjalan.

Berikut temuan-temuannya:

1. Kemenhub temukan bus telat uji KIR

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi mengatakan Kemenhub menemukan fakta bahwa bus itu terlambat uji KIR.

"Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi, sementara ini informasi yang didapat ada keterlambatan uji KIR," ujar Budi dalam keterangan resminya, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Resa, Korban Kecelakaan di Sumedang, Video Call Ayah sebelum Bus Masuk Jurang, Minta Dijemput

BERITA TERKAIT

Penyelidikan atas insiden kecelakaan tersebut melibatkan kepolisian, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Basarnas hingga Jasa Raharja.

2. Dishub sebut pembatas tak kuat tahan laju bus

Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengungkapkan, pembatas jalan (guard rail) sebenarnya sudah ada.

Namun saat kecelakaan, pembatas jalan tidak kuat menahan laju bus sehingga membuat bus tetap melaju hingga jatuh ke jurang.

"Guard rail itu sudah ada. Tapi, guard rail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," ungkap Hery lewat sambungan telepon seluler, Kamis (11/3/2021).

3. Tanjakan Cae diakui sebagai tempat rawan kecelakaan

Hery menyebut bahwa jalur tersebut memang rawan terjadi kecelakaan.

"Jalur ini memang rawan kecelakaan," ujar Hery.

Menurutnya, hasil olah TKP nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi agar tidak lagi terjadi kecelakaan di lokasi itu.

"Kita evaluasi semuanya untuk jangka pendek hingga jangka panjangnya, termasuk evaluasi keberadaan guard rail, kontur jalan, hingga rambu-rambu lalu lintas yang tersedia," paparnya.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munur juga menyampaikan, lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Cae memang rawan kecelakaan.

"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.

Menurutnya memang perlu ada penanganan khusus di Tanjakan Cae agar tak lagi memakan korban.

"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya.

Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini," kata dia.

4. Sopir diduga kurang memahami medan 

Warga sekitar, Waslim menyebut daerah tersebut memang berkelok-kelok, sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati.

Dia menduga jika sopir tidak paham dengan medan di jalan itu.

"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham," katanya.

"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," tambah Waslim.

Baca juga: Ibu dan 2 Keponakannya Jadi Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Lia: Tak Sangka Itu Lambaian Terakhir

Seperti diketahui, bus Sri Padma Kencana jatuh ke jurang di Tanjakan Cae Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).

Bus mengangkut rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.

"Kami hitung dari kapasitas kursi bus ada 63 tempat duduk. Kemudian sampai pagi ini pukul 07.40 WIB, kami menemukan 66 korban," ujar Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriono kepada Kompas.com, Kamis.

Para penumpang berusia remaja, dewasa bahkan balita.

Sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan 39 orang lainnya selamat.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Dendi Ramdhani, Aam Aminullah | Editor : Khairina, Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bus Telat Uji KIR hingga Pembatas Jalan Tak Kuat Menahan, Ini Temuan di Balik Kecelakaan Maut Sumedang

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas