Kecelakaan Maut di Sumedang, Bus Peziarah Sarat Penumpang Terguling dan Masuk Jurang, 23 Orang Tewas
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah Cisalak, Subang terguling dan jatuh ke jurang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Kecelakaan maut terjadi di Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah Cisalak, Subang terguling dan jatuh ke jurang.
Meski hanya kecelakaan tunggal, namun aksiden bus pariwisata Sri Padma Kencana tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
Karena bus tersebut sarat dengan penumpang, diperkirakan kendaraan pariwisata itu dikabarkan mengangkut 63 orang.
Baca juga: Bus Terjun ke Jurang di Sumedang, Pemilik PO Bus Ternyata Ikut dalam Rombongan Peziarah
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mendapat kabar ada 23 orang yang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan.
"Info yang kami terima 23 orang meninggal," ujar Maxi saat dihubungi Tribun, Rabu (10/3/2021) malam.
Dia juga memerinci sebanyak dua meninggal di RS Sumedang, dua orang di klinik, 19 orang lainnya tewas di TKP.
Ia mengatakan, sebanyak 63 orang penumpang ikut dalam bus tersebut.
"Ada perinciannya dari Dinkes sana, peziarah dewasa 55 orang, anak-anak lima orang, sopir, dan kondektur, serta pihak PO bus satu orang," papar Maxi.
"Sudah dirujuk 10 orang. Yang masih terhimpit bus katanya juga masih ada enam, tapi kemungkinan masih ada yang lain juga," ucapnya.
Dia mengatakan, pihaknya telah mengirim tim reaksi cepat (TRC) dibelaki 20 ambulans beserta alat medis darurat untuk membantu mengevakuasi korban meninggal dan luka ringan.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Dinas Kesehatan Subang Kirim 20 Ambulans
"Kami siapkan posko di Pasir Laja untuk memudahkan koordinasi dengan tim TRC dan Muspika Kecamatan Cisalak, dan juga para keluarga korban." ucapnya.
Danpos Koramil Wado, Pelda Nandang, menceritakan kronologi kecelakaan bus bernomor polisi T 7591 TB itu.
"Saat itu, bus dari arah Malangbong, Kabupaten Garut, menuju Sumedang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae yang berada di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi," kata Nandang.
Terguling
Kanit Laka Lantas Polres Sumedang, Iptu Adam Rohmat, membenarkan adanya kejadian kecelakaan bus pariwisata tersebut.
Pihaknya menerima laporan sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kita baru saja menerima laporan," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Jabar melalui pesan singkat.
Atas hal tersebut, pihaknya belum bisa memastikan penyebab, kronologis kecelakaan, maupun jumlah korban dalam kejadian kecelakaan tersebut karena hingga saat ini masih dilakukan evakuasi dan pendataan.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, kecelakaan tunggal ini bermula saat bus melaju dari arah Malangbong, Garut, menuju Kecamatan Wado hingga akhirnya bus tersebut terguling
Baca juga: Jenglot yang Ditemukan di Area Makam Mbah Akasah Kudus Ternyata Palsu, Tubuhnya Terbuat dari Gabus
Sementara untuk semua korban kecelakaan tersebut dikabarkan langsung dievakuasi ke Puskesmas Wado untuk mendapat perawatan.
Jumlah korban belum pasti
Belum diketahui secara pasti jumlah yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut di alan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Namun, menurut kabar, ada 19 orang yang kehilangan nyawa.
Bus Sri Padma Kencana yang mengangkut peziarah itu mengalami kecelakaan tunggal.
Danpos Koramil Wado, Pelda Nandang, mengatakan, bus bernomor polisi T 7591 TB itu mengangkut peserta ziarah dan tur SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang.
"Untuk identitas korban masih dalam proses pendataan," ujarnya saat dihubungi, Rabu (10/3/2021) malam.
Atas hal tersebut, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang maupun korban yang ada di dalam bus maut tersebut.
Dia menceritakan kronologi kecelakaan maut itu.
"Saat itu, bus dari arah Malangbong, Kabupaten Garut, menuju Sumedang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae yang berada di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi," kata Nandang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut menyebabkan 19 orang meninggal dunia.
Namun, terkait hal ini belum ada keterangan resmi dari polisi.
Kasatlantas Polres Sumedang AKP Eryda Kusumah membenarkan adanya peristiwa kecelakaan tersebut.
"Benar, angggota sedang di lokasi kejadian," ucap Eryda saat dihubungi.
Namun, pihaknya juga belum bisa memastikan jumlah korban dan penyebab insiden kecelakaan tersebut.
"Nanti disampaikan kembali," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Subang, Tatang Komara, mengaku baru saja menerima kabar terkait kecelakaan bus maut tersebut.
"Sesuai informasi di lokasi kejadian ditemukan kartu identitas bertuliskan Peserta Ziaroh & Tour SMP IT Al Muawanah Cisalak Subang. Kami baru mendapat kabar," ujar Tatang ketika dikonfirmasi Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (10/3/2021).
Namun terkait informasi lebih lengkap, Tatang mengaku belum mengetahui secara pasti.
Ketika disinggung soal kegiatan belajar, dijelaskan Tatang, proses belajar-mengajar masih belum tatap muka.
"Yang jelas saat ini sekolah masih tetap online, ulangan saja online. Belajar tatap muka belum bisa, apalagi ikut tur," ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Forum Kepala Sekolah SMP Swasta Kabupaten Subang, Suhaerudin, juga menyampaikan pihaknya masih melakukan komunikasi dengan Kepala SMP IT Al Muaawanah Cisalak.
"Masih belum tahu, saya sedang berusaha mencari info kebenarannya," ucap Suhaerudin. (*)