Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemandirian Ekonomi Santri, Ponpes Al-Hikamussalafiyah Purwakarta Kembangkan Kerajinan Relief

Upaya pemerintah mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren di Indonesia terus dilanjutkan.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kemandirian Ekonomi Santri, Ponpes Al-Hikamussalafiyah Purwakarta Kembangkan Kerajinan Relief
Tribunnews.com/ Imanuel Nicolas Manafe
Suasana Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren di Indonesia terus dilanjutkan.

Salah satunya seperti yang dijalankan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah di Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat.

Melalui Program Inkubasi Bisnis dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, pondok pesantren ini memandirikan ekonomi santri dan ponpes melalui usaha kerajinan ornamen relief klasik dan modern.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Haji Achmad Fauzi Abdussalam menjelaskan pentingnya program Inkubasi Bisnis ini dalam membangun kemandirian pesantren.

Di pesantren ini siswa dilatih membuat ornamen relief klasik dan modern dengan berbagai peralatan seperti pahat ukir, gergaji jigsaw, bor listrik, amplas, serta vernis untuk hasil akhir yang estetis.

Semua proses dikengerjakan detil detail dan hati-hati.

Berita Rekomendasi

KH Acep Muhammad Mahmud, salah satu tokoh pesantren, menyampaikan, program ini membuka jalan bagi pesantren untuk mandiri secara ekonomi dan memberikan kesempatan bagi santri untuk mengembangkan keterampilan mereka.

Selain itu juga menjadi wujud nyata kontribusi santri dalam membangun ekonomi lokal.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Dr Basnang Said mengatakan, program Inkubasi Bisnis untuk pesantren yang diselenggarakan direktoratnya melalui beberapa tahapan dan seleksi ketat.

Antara lain, verifikasi dokumen selama 1-2 minggu untuk memeriksa kelengkapan dokumen peserta seperti proposal bisnis dan identitas.

Kemudian dilanjutkan dengan tahap penilaian proposal dan seleksi administratif selama 2-4 minggu untuk menilai kelayakan dan inovasi dari usaha yang diajukan pihak pondok.

Lalu dilanjutkan tahapan wawancara atau presentasi untuk memperdalam pemahaman tentang ide bisnis peserta.

Tahap akhir adalah pengumuman hasil seleksi. Peserta yang lolos melalui situs resmi dan media sosial Kemenag.

"Proses seleksi ini memastikan bahwa hanya peserta dengan proposal terbaik yang akan menerima dukungan, sehingga program dapat memberi dampak yang signifikan bagi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia," kata Basnang Said.

 

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas