(update) Bus Masuk Jurang di Sumedang, Kepala Puskesmas Wado: 23 Tewas, 18 Luka Berat dan Ringan
Kepala Puskesmas Wado Eka Damayati mengatakan, korban tewas yang telah berhasil dievakuasi sebanyak 23 orang.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Total korban tewas bus pariwisata Seri Padma Kencana yang masuk jurang di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi 23 orang hingga Rabu (10/3/2021) malam pukul 23.00 WIB.
Kepala Puskesmas Wado Eka Damayati mengatakan, korban tewas yang telah berhasil dievakuasi sebanyak 23 orang.
"Korban meninggal yang sudah dievakuasi ke sini ada 23 orang, korban selamat sebanyak 18 orang langsung dirujuk ke RSUD Sumedang," ujar Eka kepada sejumlah wartawan di Puskesmas Wado, Rabu malam.
Baca juga: BREAKINGNEWS : Bus Pariwisata Alami Kecelakaan Tunggal di Wado Sumedang
Saat ini, pihak kepolisian dan dari unsur SAR gabungan masih berada di lokasi kejadian.
Tim SAR saat ini masih fokus melakukan evakuasi korban yang masih terjepit di dalam bus.
Kondisi bus yang terbalik 180 derajat membuat petugas kesulitan dalam mengevakuasi korban.
Menurut warga sekitar, Dudung (49), bus sudah terlihat oleng 500 meter dari tempat kejadian hingga akhirnya bus terperosok masuk ke dalam jurang.
Baca juga: Bus Rombongan Ziarah Terjun ke Jurang, Bupati Sumedang: Tanjakan Cae Memang Rawan Kecelakaan
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, bus rombongan peziarah tersebut datang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang.
"Itu bus peziarah dari Cipatujah, Tasikmalaya yang hendak menempuh perjalanan menuju Subang via Wado, Sumedang," kata Dedi.
Jenazah Korban Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sumedang Langsung Dibawa ke Subang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Maxi mengungkapkan, pihaknya berencana mengevakusi jenazah korban kecelakaan di Sumedang ke Subang Rabu (10/3/2021) malam ini.
"Terkait waktu untuk membawa jenazah akan berkoordinasi dengan pihak RS dan keluarga. Kemungkinan malam ini juga dievakuasi ke Cisalak," ujar Maxi saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Bus Rombongan Ziarah Terjun ke Jurang, Bupati Sumedang: Tanjakan Cae Memang Rawan Kecelakaan
Maxi menyebut untuk sementara, korban luka-luka dan meninggal dievakuasi ke RS Sumedang.
Ia mengatakan, tim reaksi cepat (TRC) Subang telah mengirim 20 ambulans untuk membantu mengevakuasi korban meninggal dan luka ringan.
Sedangkan korban luka berat dirawat di rumah sakit setempat hingga kondisinya stabil.
Pihaknya, kata Maxi, menerima informasi soal kecelakaan bus yang membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang pada pukul 20.00 WIB.
Ada 63 orang dalam bus itu. Rinciannya peziarah dewasa 55 orang, anak-anak 5, sopir 1, kondektur 1, dan yang punya PO 1 orang.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Dinas Kesehatan Subang Kirim 20 Ambulans
Hingga pukul 22.21 WIB, kata dia, pihaknya menerima informasi 23 orang meninggal dalam kecelakaan itu.
Rinciannya 2 meninggal di RS Sumedang, 2 di klinik, dan 19 di TKP.
"Ada 23 orang meninggal berdasarkan infiemasi yang kmai terima saat ini," kata Maxi.
Pihaknya, kata dia, juga membentuk posko di Pasir Laja untuk memudahkan koordinasi tim TRC dan Muspika Kecamatan Cisalak.
Bupati Sumedang: Tanjakan Cae rawan kecelakaan
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan lokasi kecelakaan bus masuk jurang yakni di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memang rawan kecelakaan.
Bus tersebut berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang masuk ke jurang sedalam lebih dari 5 meter pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Data yang didapat Dony, ada 22 orang meninggal dan 37 selamat. Sementara 6 korban masih terjepit si bus. Rombongan bus terdiri orang dewasa dan anak-anak.
Baca juga: Bus Rombongan Ziarah Masuk Jurang di Sumedang, 23 Tewas, 6 Orang Masih Terjepit
"Kami masih kroscek datanya, kami minta waktu, terutama untuk nama korban."
"Info sementara mayoritas korban warga Subang, tapi ada juga warga Sumedang, guru di sana," lanjut Dony dalam wawancara Live di KompasTV, Rabu malam.
Ia mengatakan, rombongan bus peziarah SMP asal Subang itu baru pulang dari ziarah ke Pamijahan Tasikmalaya melewati Sumedang.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.
"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya. Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini."
(update) Korban Tewas Menjadi 27 Orang
Sementara itu, kabar terbaru dari, korban tewas bertambah jadi 27 orang sesuai data terbaru pada Kamis (11/3/2021) pukul 02.18 WIB.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, total korban bus maut yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebanyak 62 orang.
Total korban tersebut terdiri dari 59 orang rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Kemudian, 3 lainnya merupakan sopir dan kernet Bus Seri Padma Kencana.
Baca juga: (video) Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, 23 Tewas dan Belasan Luka-luka
Sementara 34 orang selamat, dan 1 orang lainnya masih terjepit di dalam bus.
Kecelakaan bus rombongan yang pulang dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya menuju Subang via Wado Sumedang tersebut terjadi Rabu (10/3/2021), sekitar pukul 18.30 WIB.
Saat bus oleng, para penumpang berteriak histeris, meneriakan "Allah Akbar, Allah Akbar".
"Saat ini masih ada satu korban yang masih dalam proses evakuasi. Posisi korban terjepit badan bus," ujar Supriono kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Kamis.
Baca juga: Duka Bupati Subang, 23 Warganya Tewas Dalam Kecelakaan di Sumedang
Supriono menuturkan, Basarnas Bandung akan memaksimalkan proses evakuasi pada saat ini juga.
"Kesulitan yang kami hadapi pada proses evakuasi ini karena posisi bus yang terbalik, sehingga korban banyak yang terhimpit badan bus dan menyulitkan kami dalam proses evakuasi," tutur Supriono.
Sementara itu, seorang warga Kecamatan Wado yang membantu proses evakuasi sesaat pasca-bus masuk jurang, Waslim (59) mengatakan, sopir bus diduga tewas.
"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar Waslim kepada Kompas.com.
Waslim menuturkan, saat evakuasi banyak korban yang dalam posisi terjepit.
Ia bersama warga lainnya berhasil mengevakuasi 20 korban.
"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan."
"Sembilan orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.
Waslim menyebutkan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang memang terkenal ekstrem.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah Korban Bus Jatuh ke Jurang di Sumedang Langsung Dibawa Pulang ke Subang"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bus Peziarah Masuk Jurang di Sumedang, Kepala Puskesmas Wado: 23 Tewas, 18 Luka Berat dan Ringan"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.