Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Kisah Desainer Gaun, Seorang Pria Disabilitas asal Bali, Punya Bisnis Sendiri Sembari Kuliah

Viral kisah inspiratif desainer gaun, I Gusti Ngurah Krisna Adi, seorang pria penyandang disabilitas asal Bali, punya bisnis sendiri sembari kuliah.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Viral Kisah Desainer Gaun, Seorang Pria Disabilitas asal Bali, Punya Bisnis Sendiri Sembari Kuliah
Tangkapan Layar Akun TikTok, @krisnaadiii dan Istimewa
Viral kisah inspiratif desainer gaun, I Gusti Ngurah Krisna Adi, seorang pria penyandang disabilitas asal Bali, punya bisnis sendiri sembari kuliah. 

"Sering menerima pesanan kebaya, mengingat di Bali kerap ada upacara agama," jelas Krisna.

Baca juga: VIRAL Pria Beli Sepeda Sultan Seharga Rp 150 Juta, Harus Fitting Dulu Sebelum Membeli

Suka Mendesain sejak Kecil

Krisna sedari kecil memang sudah memiliki bakat melukis.

Ia mulai menemukan bakat mendesain gaun ini di bangku sekolah dasar (SD).

Berawal saat Krisna melihat sebuah boneka barbie, tetapi ia tak begitu puas dengan baju yang terpasang.

"Semenjak SD, diawali melihat boneka Barbie dan saya tidak puas dengan bajunya."

"Akhirnya saya buatkan (baju,red) dengan ide saya sendiri," ujar Krisna.

Baca juga: Viral Video Dua Gadis Saling Beri Kejutan Ulang Tahun, Terkejut dan Bingung, Begini Kisah Dibaliknya

Viral sosok inspiratif, I Gusti Krisna Adi, seorang pria penyandang disabilitas asal Bali, mahir mendesain hingga menjahit gaun, berikut kisahnya.
Viral sosok inspiratif, I Gusti Krisna Adi, seorang pria penyandang disabilitas asal Bali, mahir mendesain hingga menjahit gaun, berikut kisahnya. (Tangkapan Layar Akun TikTok, @krisnaadiii dan Istimewa)
Berita Rekomendasi

Dari momen itu, Krisna jadi menyukai bidang desain busana.

Krisna mulai mengembangkan bakatnya, dengan berlatih secara otodidak.

Walaupun, sekolah Krisna dari SMP hingga SMA tak ada kaitannya dengan bidang fashion.

"Otodidak, saya terus berlatih mendesain dan menjahit hingga saya lulus SMA," kata Krisna.

"SMK tatabusana sangat jauh dari tempat tinggal. Tapi, itu tidak menjadi halangan saya terus berlatih," tambahnya.

Setelah lulus, ia menggunakan waktu liburnya untuk mengambil kursus pelatihan menjahit selama 1 bulan.

Baca juga: Kisah Sukses Kabupaten Badung dan Kota Surakarta Pertahankan Pelayanan Prima

Penyandang Disabilitas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas