Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Aniaya Orang Tua dan Adik hingga Bersimbah Darah, Warga: Perilakunya Mengerikan

Seorang anak sulung di Mojokerto tega menganiaya orang tua dan adiknya hingga bersimbah darah karena tak diberi uang.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Anak Aniaya Orang Tua dan Adik hingga Bersimbah Darah, Warga: Perilakunya Mengerikan
Mohammad Romadoni/Surya
Seorang anak sulung di Mojokerto tega menganiaya orang tua dan adiknya hingga bersimbah darah. 

Dikutip Tribunnews.com dari TribunJatim.com, terduga pelaku pembantaian satu keluarga telah tertangkap dan kini diamankan di Polres Mojokerto untuk penyidikan lebih lanjut.

Baca juga: 18 Anak di Bawah Umur di Pontianak Diduga Terlibat Prostitusi Online

Baca juga: Cekcok Mulut saat Ngompreng Truk, Agus Dibacok Sesama Anak Punk, Punggung hingga Dada Sobek

Menurut tetangga korban, pelaku berperilaku tidak baik dan penampilannya aneh.

Dia kerap mengenakan celana sobek, bertato, dan penuh tindik di telinga.

"Kalau keluar rumah dia seperti anak punk gitu celana sobek-sobek, tindik kuping, dan terkadang rambutnya model berdiri," ujar Hariadi, tetangga korban.

Menurut Hariadi, Danang sering pulang malam.

Namun, dalam sebulan ini ia jarang keluar rumah.

Menurut kabar, pelaku habis dipukuli orang.

Berita Rekomendasi

Hariadi pun tak menyangka pelaku tega menganiaya orang tua dan adiknya hingga sekarat menggunakan martil.

"Anaknya ini pendiam, tapi perilakunya mengerikan sampai memukul kedua orang tua dan adiknya pakai palu," ungkapnya.

Diduga karena tak diberi uang

Hariadi menduga pelaku nekat menganiaya orang tuanya karena tidak diberi uang untuk berangkat ke sebuah acara di Solo.

Baca juga: Tragedi Berdarah di Mojokerto, Satu Keluarga Dibantai Anak Kandung, Bocah 9 Tahun Ikut Jadi Korban

Baca juga: Tiga Orang Sekeluarga Sekarat dalam Satu Kamar, Pelakunya Diduga Anak Kandung

"Setelah menganiaya dia (pelaku) mengambil uang dari dompet orang tuanya dan kabur dari rumah ke arah utara," ungkapnya.

Saat kejadian, Hariadi sempat menolong korban penganiayaan yang terdiri dari satu keluarga tersebut.

Ketika ditolong warga, dua korban masih sadar yakni Tatik Kuswatin dan anaknya, sedangkan Sugianto tidak sadarkan diri akibat luka parah di kepalanya.

Berita lain terkait kasus penganiayaan

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Mohammad Romadoni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas