Cerita Wanita Muda Jadi Korban Begal Payudara di Karawang, Pelat Nomor Motor Pelaku Ternyata Palsu
Kepolisian sedang menyelidiki kasus begal payudara yang menimpa seorang wanita berinisial S (19) di Karawang, Jawa Barat.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Kepolisian sedang menyelidiki kasus begal payudara yang menimpa seorang wanita berinisial S (19) di Karawang, Jawa Barat.
Korban diketahui sempat mencatat pelat nomor kendaraan roda dua milik predator seksual jalanan tersebut.
Namun, setelah diselidiki Polres Karawang ternyata pelat nomor kendaraan tersebut palsu.
"Setelah kita cek ternyata plat nomor tersebut palsu," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana kepada Tribun Jabar, Kamis (8/4/2021).
Baca juga: Oknum Dosen PTN di Jember Cabuli Keponakannya, Awalnya Modus Hendak Obati Kanker Payudara Korban
Oliestha menjelaskan, polisi telah mendatangi korban pelecehan seksual dan memintai sejumlah keterangan.
Dari keterangan, korban sempat mencatat plat nomor dan pelaku menggunakan kendaraan roda dua Honda Revo, berwarna merah.
"Ternyata pelat nomor tersebut dimiliki seorang perempuan dan jenis kendaraanya berbeda," katanya.
Polisi sedang berusaha melakukan penyelidikan kasus begal payudara tersebut.
Namun sayangnya, korban-korban pelecehan seksual tersebut enggan melapor.
"Kita juga menyayangkan karena korban ini tidak mau melapor. Atau tidak langsung melapor kepada pihak kepolisian. Karena ketika melapor. Dengan cepat melapor polisi bisa dengan cepat melacak," katanya.
Baca juga: Wanita Pegawai Kafe Menangis Jadi Korban Begal Payudara, Diremas Pengendara Motor, Korban Trauma
Dengan kasus begal payudara tersebut, Oliestha juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan perempuan dalam berkendara saat malam hari.
"Masyarakat kita imbau juga membantu kewaspadaan. Misalnya kalau perempuan berangkat malam, minta tolong untuk tidak sendiri berkendara, bisa dengan dijemput," katanya.
Sementara itu S mengaku takut untuk melaporkan hal tersebut, karena khawatir jika orang tuanya tahu akan pelecehan seksual yang menimpanya.
Kronologi kejadian
Peristiwa yang dialami S berawal saat dirinya berkendara motor sendirian.
Tiba-tiba pelaku menghampirinya dan langsung melakukan aksi tak pantas.
Korban pun lantas pulang ke rumahnya sambil menangis tak karuan mengingat peristiwa yang baru saja dialaminya.
Hal tersebut lah yang diceritakan S kepada Tribun Jabar, setelah mendapatkan pelecehan seksual oleh seorang predator seks jalanan.
Baca juga: Begal Payudara Beraksi di Karawang, Karyawati Kafe Menangis Jadi Korbannya
S menjadi korban begal payudara yang dilakukan oleh seorang pria bejat yang membuntutinya sejak pulang kerja, Rabu 8 April 2021 dini hari.
Sekitar Pukul 00.30 Wib, S keluar dari jalan Sirnabaya Indah menuju Jalan HS Ronggowaluyo.
Jalanan sangat sepi saat itu.
Dari arah belakang terdengar suara kendaraan roda dua sedang melaju kencang.
Namun keanehan mulai dirasakan S, tepat di belakangnya kendaraan tersebut justru memelankan laju kendaraannya.
"Saya merasa sedang diikuti memang," kata S kepada Tribun Jabar, Kamis (8/4/2021).
Lalu sesampai di pertigaan Masjid Ulekan, Desa Sukaharja, pengendara itu mulai melancarkan aksi cabulnya kepada S.
Tangan kirinya meraih S dan melakukan tindak asusila.
"Saya langsung kaget. Dan teriak minta tolong dan teriak begal," katanya.
Pelaku langsung tancap gas dan coba susul S sambil berteriak begal.
Di Bunderan Galuhmas, pelaku berhasil kabur dengan memutar laju motornya ke arah Alun-Alun Karawang.
"Saya sempat berhenti dan mencatat pelat nomornya. Kemudian warga datang menanyakan apa yang terjadi, saya bilang ada pelecehan,"katanya.
Sepanjang jalan pulang, S mengaku menangis.
Tubuhnya gemetar, karena terus membayangkan kejadian pelecehan seksual yang menimpahnya.
S mengatakan, cirinya pelaku berbadan besar dengan kulit hitam.
Ia mengenakan jaket loreng dengan celana pendek.
Mengendarai motor Revo dengan plat nomor T****S.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Begal Payudara Beraksi di Karawang, Korbannya Dibuntuti Sejak Pulang Kerja di Dini Hari