Program Pembangunan Jamban Sehat Keluarga Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar Kota Malang
Program bernilai Rp 240 juta ini didanai oleh donasi pembaca Kompas yang dikelola Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas
Penulis: Yulis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNNEWS.COM, MALANG - Sebanyak 60 keluarga di Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, Kota Malang dalam waktu dekat akan memiliki jamban layak sendiri, yakni jamban tertutup dengan kloset leher angsa berikut septik tank kedap air.
Program ini hasil kerja sama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), USAID IUWASH PLUS, dan BKM di bawah pendampingan Pemerintah Kota Malang.
Program 60 jamban layak keluarga ini diluncurkan, Kamis (8/4/2021), di Kelurahan Tunjungsekar Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Hadir dalam acara itu Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua Yayasan DKK Tomy Trinugroho; Regional Manager IUWASH PLUS Jawa Timur Laksmi Cahyaniwati; Behaviour Change Marketing Associate IUWASH PLUS Ratih Astati Dewi.
Kemudian jajaran pimpinan Bappeda dan Litbangda Pemkot Malang, jajaran pimpinan Dinas Kesehatan Pemkot Malang, jajaran pimpinan Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, Dinas PUPRPKP, Kepala Puskesmas Mojolangu dan Janti, Camat Sukun dan Lowokwaru, Lurah beserta BKM Sukun dan Tunjungsekar.
Baca juga: Diambil dari Keluarga Cendana, Pratikno Bantah TMII Akan Dikelola Yayasan Bentukan Jokowi
Pembangunan jamban layak keluarga merupakan bagian dari Program Kemitraan Bina Lingkungan untuk Pembangunan Sanitasi Aman Keluarga.
Program bernilai Rp 240 juta ini didanai oleh donasi pembaca Kompas yang dikelola Yayasan DKK.
Program dijalankan dengan konsep dana bergulir.
Pada tahap pertama, terdapat 33 keluarga yang menerima bantuan jamban layak berikut septik tank-nya dengan nilai masing-masing Rp 3 juta.
Setengah dari nilai bantuan yang diterima oleh setiap keluarga berupa dana hibah.
Sisanya sebesar Rp 1,5 juta dikembalikan dengan cara dicicil dalam periode tertentu.
Baca juga: Tips Mengurangi Bau Mulut saat Berpuasa, Perbanyak Vitamin C dan Sikat Gigi Setelah Sahur
Dana yang dikembalikan tersebut selanjutnya akan dipakai untuk mendanai pembangunan jamban layak untuk keluarga lainnya.
Kepala Kelurahan Tunjungsekar, Subhan Effendi bersyukur program ini bisa dijalankan di wilayahnya.
“Saat ini masih (warga) di kelurahan kami yang masih membuang kotoran ke sungai.
Kami terus mengimbau warga, mulai di rapat RT, RW, sampai desa, agar mengubah kebiasaan itu,” ujar Subhan Effendi.
Saat ini, ada 51 dari 681-an keluarga yang belum memiliki jamban layak.
Merekalah yang akan menjadi target Program Kemitraan Bina Lingkungan untuk Pembangunan Sanitasi Aman Keluarga.
Baca juga: Satgas Jamban Emban Tugas Revitalisasi Toilet di Destinasi Wisata di Jawa Tengah dan DIY
“Semoga melalui program yang didanai oleh donasi pembaca Kompas ini, seluruh keluarga 100 persen urusan sanitasinya terlayani,” katanya.
Laksmi Cahyaniwati, Regional Manager USAID IUWASH PLUS Wilayah Jawa Timur, mengatakan, program ini berupaya menciptakan model pembangunan fasilitas sanitasi berbasis masyarakat.
“Target penanganan Air Limbah Domestik (ALD) di Kota Malang tahun 2024 untuk sanitasi aman masih 12.09% dan target sanitasi layak masih ada 15%.
Ini menjadi pekerjaan rumah bersama,” katanya.
Target Sanitasi Aman di Indonesia, lanjut Laksmi, juga masih sangat besar, sementara kemampuan pembiayaan hibah dari pemerintah sangat terbatas.
Peran serta berbagai pihak khususnya pihak swasta dalam pembiayaan hibah sanitasi ini sangat membantu.
Baca juga: Rumah Kontrakan Ini Disegel karena Tak Ada Fasilitas Jamban
Laksmi berharap model ini bisa mempengaruhi masyarakat sekitarnya bahwa sanitasi merupakan tanggung jawab masyarakat.
Sebelumnya, persoalan sanitasi seolah-olah hanya program pemerintah.
Padahal kebutuhan sanitasi masyarakat itu seperti deret ukur, sementara kemampuan pemerintah seperti deret hitung sehingga terbatas.
Dua Kelurahan di Kota Malang ini dipilih juga karena elemen masyarakat dan pemerintah kelurahan sangat suportif untuk mendukung kegiatan perbaikan sanitasi.
Ketua Yayasan DKK Tomy Trinugroho mengatakan, Yayasan DKK yang mengelola donasi para pembaca Kompas, berterima kasih karena mendapat kesempatan bekerja sama dengan warga untuk membangun sarana sanitasi seperti jamban dan septik tank.
Yayasan DKK memberi perhatian pada isu kesehatan khususnya sanitasi karena hal ini memiliki dampak serius bagi masyarakat.
Sanitasi yang memadai akan menyebabkan lingkungan lebih baik dan sehat, anak-anak pun terbebas dari penyakit yang disebabkan sanitasi buruk, seperti diare.
Selain di dua kelurahan di Kota Malang, yakni Kelurahan Sukun dan Tunjungsekar, Yayasan DKK dan USAID-IUWASH PLUS menjalankan program perbaikan fasilitas sanitasi Pembangunan fasilitas sanitasi di Desa Pucungrejo, Jawa Tengah mulai Maret lalu.