Terdampak Asap Flare Pabrik Minyak, 17 Warga di Aceh Timur Pusing, Mual-mual Hingga Muntah Darah
Keluhan yang dialami diduga disebabkan oleh kecelakaan kerja di lingkungan sebuah industri minyak dan gas (minyak) yang beroperasi di Aceh Timur.
Editor: Dewi Agustina
Misalnya, melakukan pendataan, evakuasi, memberi perawatan, dan merujuk korban ke RS dan puskesmas, serta senantiasa siaga terhadap kemungkinan terjadinya insiden lanjutan.
Sumber Serambinews.com yang minta namanya tak ditulis itu mengatakan, kondisi terakhir di lokasi kejadian pada malamnya sudah aman terkendali.
Hingga kemarin sore masyarakat ada juga yang masih mengungsi di kantor camat, sambil menunggu arahan dari PT Medco untuk dibolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Terdampak asap flare
Sementara itu, pihak Medco E&P Malaka mengaku terus mendampingi warga yang terdampak asap 'flare' di sekitar pabrik.
Flare gas itu dalam bahasa Indonesia dinamakan gas suar.
Berasal dari gas dibakar yang keluar dari kilang minyak, karena tidak diperlukan, sebagai bagian dari pemrosesan.
"Pemrosesannya memang menghasilkan asap," jelasnya.
Berdasarkan press release Medco E&P Malaka kepada Serambinews.com, sebanyak 57 warga Desa Panton Rayeuk, Aceh Timur, yang terdampak asap dari kegiatan flaring gas sumur AS-11 telah mendapatkan pengobatan dari puskesmas dan diperbolehkan pulang.
Sedangkan sebelas orang lainnya saat ini tengah dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Tim Medikal Medco E&P Malaka terus mendampingi warga saat pengobatan di puskesmas dan rumah sakit.
"Perusahaan akan terus memonitor kesehatan dan menyalurkan kebutuhan warga terdampak serta terus berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan instansi terkait lainnya," ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Baca juga: Bos Blue Star Ditemukan Tewas, Tergeletak di Dekat Meja, Sempat Mengeluh Keracunan Obat Nyamuk Bakar
Baca juga: Pria Tewas di Kantor Agen Bus, Sempat Minta Dibelikan Air Kelapa, Mengaku Keracunan Asap Obat Nyamuk
Menurutnya, Medco akan terus fokus menangani warga yang terdampak kejadian ini, baik terkait kesehatan maupun kebutuhan logistik mereka.
Sumur AS 11 saat ini sedang dalam proses perawatan rutin.
Perusahaan pun telah menghentikan aliran sumur tersebut, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4/2021) pagi tentang adanya insiden yang tak disangka-sangka itu.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BPBA Nyatakan Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas sebagai Kecelakaan Industri