Konservasi Terumbu Karang Diharapkan Percepat Pemulihan Ekonomi Bali
BTN ikut melaksanakan pemasangan 710 terumbu karang, dan turut melepas 7.100 tukik di Pantai St Regis, Nusa Dua
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan dukungan dalam program konservasi terumbu karang di Nusa Dua, Bali.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melalui program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) atau Padat Karya Restorasi Terumbu Karang.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, dukungan perusahaan terhadap konservasi terumbu karang diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
"Kami berharap ekosistem terumbu karang semakin baik sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang pendapatannya bersumber dari sektor wisata bahari maupun perikanan,” kata Haru dalam keterangannya, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Profil Haru Koesmahargyo, Spesialis Dirut Bank BUMN yang Kini Berlabuh di BTN
Dalam upaya merawat terumbu karang, BTN ikut melaksanakan pemasangan 710 terumbu karang, dan turut melepas 7.100 tukik di Pantai St Regis, Nusa Dua.
Program PEN-ICRG tersebut dipusatkan pada perairan Nusa Dua, Sanur, Serangan, Pantai Pandawa, hingga Buleleng, di mana cakupan luas restorasi hingga 50 hektar.
Haru menyebut, pandemi Covid-19 menciptakan dampak signifikan terhadap perekonomian Bali, yang hampir sebagian besar pendapatannya berasal dari sektor pariwisata.
Dengan program PEN-ICRG yang dijalankan Kemenko Marves dan partisipasi BTN, Haru optimistis perekonomian Bali akan kembali menguat.
Baca juga: Air Sumur Bor di Dusun Ngrawan Karanganyar Mampet, Warga Cek Pakai Korek, Sontak Api Menyala
“Bank BTN akan selalu menyelaraskan aktivitas perusahaan dengan program utama pemerintah sehingga kian mempercepat perbaikan ekonomi di Bali," paparnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, perekonomian Pulau Dewata mengalami kontraksi hingga 12,28 persen pada kuartal III dan 12,21 persen untuk kuartal IV 2020, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).
Secara kumulatif, perekonomian Bali sepanjang 2020 mengalami kontraksi 9,31 persen (yoy).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.