Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Pemuda di Lampung Tengah Penggal Leher Ayah Hingga Akhiri Hidup Gunakan Baju yang Dipakainya

KPW, pemuda pemenggal kepala ayanya mengakhiri hidupnya di dalam sel khusus Polsek Kalirejo, Lampung Tengah.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Pemuda di Lampung Tengah Penggal Leher Ayah Hingga Akhiri Hidup Gunakan Baju yang Dipakainya
(Dokumentasi Warga/ tribunlampung.co.id)
Jenazah Slamet dievakuasi kepolisian dan pihak medis. Peristiwa pemuda penggal leher ayah tersebut sempat menggegerkan warga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah, terjadi Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB. (Dokumentasi Warga) 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Pemuda berusia 25 tahun berinisial KPW mengakhiri hidupnya di dalam sel khusus Polsek Kalirejo, Lampung Tengah, Senin (12/4/2021) sekira pukul 04.00 WIB.

Sebelumnya ia ditahan di sel khusus oleh pihak kepolisian karena melakukan aksi pembunuhan terhadap ayah kandungnya, Slamet (65) di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung Tengah Senin (22/3/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Peristiwa pembunuhan sadis tersebut bermula saat korban Slamet bersama istrinya Ningsih (55) baru pulang dari sawah, Senin siang.

Korban saat itu duduk di bagian belakang rumah, sementera istri korban langsung mandi di kamar mandi.

Tak lama, istri korban yang sedang berada di dalam kamar mandi mendengar suara gaduh di bagian belakang rumahnya.

Baca juga: Tak Terima Anak Penggal Ayah Kandung Disebut Gila, Kakak Pelaku: Bohong Itu, Dia Sehat Kok

Seketika Ningsih pun berbenah dari kamar mandi dan langsung menuju ke bagian belakang rumah.

Alangkah terkejutnya Ningsing melihat suaminya terkapar bersimbah darah dalam kondisi tanpa kepala.

BERITA REKOMENDASI

"Istri korban langsung keluar kamar mandi karena mendengar suara gaduh di bagian belakang rumahnya. Dia terkejut melihat tubuh sang suami bersimbah darah dan tanpa kepala," ujar Kepala Kampung (Kakam) Sendang Rejo, Hotini dilansir dari Tribunlampung.com, Selasa (23/3/2021).

Sontak Ningsih pun histeris melihat kondisi suaminya.

Lantas, Ningsih menjerit keluar rumah meminta pertolongan warga.

Mendengar jeritan Ningsih, warga pun berdatangan ke rumah korban.

Warga yang datang pun histeris melihat kondisi korban.

Kepala korban dibawa keliling kampung

Sementara itu pelaku, setelah membunuh dan memenggal leher ayahnya kemudian mengambil karung putih dan memasukan kepala ayahnya ke dalam karung tersebut.

Pelaku lantas membawa kepala korban berkeliling kampung.

Sambil menenteng karung berisi kepala ayahnya, pelaku berteriak memberi tahu warga bila ayahnya sudah meninggal dunia.

"Diarak (kepala korban) diperlihatkan ke sejumlah warga sambil bilang, 'Bapakku mati. Bapakku mati'," kata Tarmin sambil mencontohkan ucapan KPW.

Baca juga: Kakak Pelaku yang Penggal Kepala Ayah Keberatan Adiknya Disebut Alami Gangguan Jiwa: Bohong Itu

Hal tersebut pun membuat warga ketakutan, dan meminta aparat kampung untuk melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Mendapat laporan dari warga, polisi pun turun ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku serta membawa jenazah korban ke rumah sakit.

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat itu menduga pelaku KPW mengalami gangguan kejiwaan.

"Saat ini dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa. Barang bukti (sebilah golok) dan pelaku (KPW) sudah kami amankan," kata AKBP Popon Ardianto Sunggoro.

Kemudian pelaku pun menjalani observasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung.

Akhiri hidup di sel

Setelah menjalani observasi di RSJ, pelaku lantas ditempatkan di sel khusus.

Kapolsek Kalirejo Iptu Edi Suhendra mengatakan, penempatan KPW di sel khusus lantaran ada kekhawatiran menggangu tahanan lainnya.

"Pelaku (KPW) memang kami sendirikan, selnya tidak dicampur dengan (tahanan) yang lain, kami tempatkan di lorong khusus. Karena khawatir kalau dijadikan satu (dengan tahanan lain) akan terjadi apa-apa," ungkap Iptu Edi Suhendra, Senin (12/4/2021).

Setelah diketahui secara medis mengalami gangguan kejiwaan, pihak Polsek Kalirejo, lanjut Edi Suhendra, sempat ingin mengembalikan pelaku ke keluarganya di Kampung Sendang Rejo.

"Tapi warga di sana tidak mau yang bersangkutan (KPW) dibawa pulang kembali ke keluarganya, alasannya keamanan warga," jelas Iptu Edi Suhendra.

Karena penolakan dari warga Kampung Sendang Rejo itulah, pihak Polsek Kalirejo akhirnya menempatkan KPW di sel khusus untuk dilakukan penahanan.

Baca juga: Gara-gara Curiga akan Disantet, Seorang Anak Nekat Penggal Kepala Ayah Kandungnya

Sebelum diketahui tewas gantung diri, KPW sempat diketahui petugas jaga sudah bangun sekira pukul 03.00 WIB.

KPW diketahui tewas gantung diri sekira pukul 04.00 WIB.

"Sekira pukul 03.00 WIB, petugas (Polsek Kalirejo) yang piket masih melihat yang bersangkutan (pelaku) di dalam ruang tahanannya," kata Iptu Edi Suhendra.

Dilanjutkan Edi, berdasarkan keterangan petugas yang piket, tidak ada gelagat mencurigakan dari pelaku di dalam sel, sebelum akhirnya diketahui tewas gantung diri.

"Pukul 04.00 WIB saat dilakukan pengecekan lagi ke dalam sel, pelaku sudah terlihat tergantung," ujar Iptu Edi Suhendra.

Jenazah KPW, lanjut Edi, setelah dilakukan otopsi ke rumah sakit, kemudian diserahkan kepada pihak keluarga di Kampung Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, untuk dikebumikan.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Popon Ardianto Sunggoro, membenarkan pelaku tewas akibat gantung diri.

Baca juga: Fakta Baru Anak Penggal Kepala Ayah Kandung, Terkait Santet Hingga Sosok Pelaku di Mata Tetangga

Popon menerangkan, KPW diketahui meninggal dunia di dalam sel khusus Polsek Kalirejo tempat yang bersangkutan diamankan.

"Ya benar (pelaku gantung diri). Kejadiannya tadi pagi (Senin) sekira pukul 04.00 WIB," ungkap AKBP Popon Ardianto Sunggoro saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).

Dilanjutkan Popon, KPW diketahui meninggal dunia secara menggantung diri menggunakan baju yang dipakainya.

"(Gantung diri) menggunakan kaos yang dia pakai," ucap AKBP Popon Ardianto Sunggoro.

Rencananya pelaku akan dimakamkan di kampung kelahirannya di samping kuburan ayahnya.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

Https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Kementerian Kesehatan sendiri menyediakan layanan konseling lewat nomor telepon 500-454.

Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan layanan lewat nomor telepon gawat darurat 119.

Bisa juga menghubungi puskesmas terdekat atau menghubungi Yayasan Pulih dan Heart of People, Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia.

- Yayasan Pulih, email: pulihfoundation@gmail.com, e-counseling: pulihcounseling@gmail.com

- Heart Of People, Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia, Union Space Satrio Tower, level 16th, Suite 07, email: heartofpeople.id@gmail.com. Instagram: heartofpeople.id

(Tribunlampung.id/ Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas