Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Gempa Malang Jalani Sahur Perdana di Bulan Ramadhan: Sangat Sederhana Tapi Kita Tetap Bahagia

Meski belum lama terkena bencana gempa, warga Majang Tengah kecamatan Dampit kabupaten Malang tetap antusias menyambut bulan Ramadhan 1442 H.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Korban Gempa Malang Jalani Sahur Perdana di Bulan Ramadhan: Sangat Sederhana Tapi Kita Tetap Bahagia
Kompas TV
Suasana sahur perdana warga Majang Tengah kecamatan Dampit kabupaten Malang setelah mengalami bencana gempa. 

TRIBUNNEWS.COM - Meski belum lama terkena bencana gempa, warga Majang Tengah Kecamatan Dampit Kabupaten Malang tetap antusias menyambut bulan Ramadhan 1442 H.

Dengan kondisi seadanya mereka saling membantu untuk menyiapkan santap sahur bagi warga desa.

Untuk makanan sahur, mereka mengandalkan kiriman bantuan dari dapur umum PMI.

Sejak pukul 02:30 WIB pagi, petugas dari Karang Taruna Desa Majang tengah sudah berkeliling kampung untuk membagikan makan sahur.

Paket nasi bungkus dari dapur umum PMI ini dibagikan kepada warga yang terdampak bencana gempa ke rumah warga dan tenda tenda pengungsian.

Baca juga: Panjatkan Doa Jelang Ramadan, Mbah Mijan: Semoga Tak Ada Gempa Susulan

Baca juga: Kapolres Lumajang: Tidak Ada Jalur Transportasi yang Terputus Akibat Gempa

Merasa Senang Meski Harus Jalani Sahur Pertama dengan Sederhana

Salah seorang warga, Siti Aminah mengaku tetap bahagia walau di bulan Ramadhan kali ini harus menjalaninya dengan sederhana.

Berita Rekomendasi

Apalagi ketika melihat anak-anak yang juga antusias menjalankan sahur.

"Ya dicampur sedih, mungkin kita ditegur sama Allah, biar kita lebih dekat sama Allah dengan keadaan yang seperti ini."

"Sangat sederhana tapi kita tetap bahagia, karena dengan melihat anak-anak yang khusuk menjalankan sahur, kemudian anak dengan keadaan seperti ini senang juga," kata Siti dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (13/4/2021).

Warga, Siti Aminah
Warga Majang Tengah kecamatan Dampit kabupaten Malang , Siti Aminah

Baca juga: Ada Warga yang Enggan Mengungsi, Polisi Robohkan Rumah Korban Gempa di Lumajang, Ini Alasannya

Baca juga: Pimpinan DPR Minta Koordinasi Penanganan Korban dan Pemulihan Infrastruktur Gempa Malang

Lebih lanjut Siti menuturkan, untuk sahur kali ini, ia dan warga lainnya mendapat bantuan makanan dari PMI.

Lalu ia bersama warga lainnya secara mandiri memasak lauk dan sayur sebagai tambahan makanan.

Selain dari PMI, warga Majang Tengah juga mendapatkan bantuan sembako dari warga sekitar yang mampu.

"Sahur ini kita punya, dari PMI kita dikasih nasi sama lauk mie sama telur. Terus ditambah sayur kita mandiri dari orang-orang sini."

Baca juga: Menko PMK: Kementerian PUPR Bakal Evaluasi Bangunan yang Terdampak Gempa Jatim

Baca juga: 428 Rumah Warga Terdampak Gempa di Jawa Timur Direlokasi ke Daerah Aman

"Kalau bantuan sembako sementara belum ada dari pemerintahan, ada dari saudara-saudara kita yang mampu disini," imbuh Siti.

Sementara itu, Tri Anggono juga merasa senang bisa mendapatkan bantuan makanan untuk sahur.

Mengingat sejak rumahnya diguncang gempa, istrinya tidak bisa memasak di rumah.

"Lumayan lah, soalnya istri saya enggak bisa masak memang di rumah, karena dampak dari gempa kemarin," katanya.

Baca juga: Maratih Sedih Kakak Ipar Tewas di Hadapannya, Tertimpa Kanopi Saat Hendak Selamatkan Diri dari Gempa

Baca juga: Cerita Pilu Korban Gempa di Lumajang, Maratih Saksikan Langsung Kakak Ipar Meninggal Tertimpa Tembok

Diguncang Gempa Susulan hingga 9 Kali, 22 Kecamatan di Malang Terdampak Gempa, Ribuan Bangunan Rusak

Diketahui sebelumnya gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 yang terjadi di Malang, Jawa Timur, telah memberikan dampak yang cukup besar.

Selain menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, banyak juga bangunan dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (12/4/2021), tercatat ada 22 kecamatan di Malang terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021) kemarin.

Contohnya di Dusun Krajan, Kecamatan Dampit, puluhan rumah warga rusak bahkan hingga ambruk.

Baca juga: Mensos Risma Salurkan Santunan ke 8 Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Gempa Jawa Timur

Baca juga: Pasca-Gempa Malang, Polisi Siber Polda Jatim Langsung Pantau Penyebaran Informasi di Dunia Maya

Ada juga gedung sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah, yakni MAN 2 Turen Malang.

Bagian atap gedung roboh dan memerlukan perbaikan yang cukup besar.

Sebanyak sembilan ruang kelas beserta laboratorium ikut rusak akibat gempa.

Hingga kini, terdapat lebih dari 1.000 rumah dan bangunan mengalami kerusakan.

Mulai dari rusak ringan, sedang hingga berat.

Baca juga: Penjelasan Ilmiah BMKG Soal Penyebab dan Dampak Gempa di Malang dan Sekitarnya

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Gempa Susulan? Berikut 4 Tips dan Imbauan BMKG

Sejak gempa pertama yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021), warga pun masih merasakan adanya gempa susulan.

Menurut data dari BMKG, hingga Minggu (11/4/2021) pagi, telah terjadi sembilan kali gempa susulan.

Hal tersebut membuat warga takut dan enggan untuk kembali ke rumahnya.

Mayoritas warga memilih mengungsi di rumah kerabat atau mengungsi di tenda-tenda yang telah disediakan.

Sambil menunggu rumah mereka selesai dibersihkan dan diperbaiki.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Baca berita terkait Gempa di Malang dan Surabaya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas