Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malu Hamil Diluar Nikah, Wanita 21 Tahun Tega Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Terancam Bui 10 Tahun

Seorang wanita muda berinisial YS (21) tega membunuh bayi yang baru saja ia lahirkan.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Malu Hamil Diluar Nikah, Wanita 21 Tahun Tega Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Terancam Bui 10 Tahun
via Koreaboo
Ilustrasi wanita muda tega membunuh bayi yang baru ia lahirkan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita muda berinisial YS (21) tega membunuh bayi yang baru saja ia lahirkan.

Belakangan diketahui, darah dagingnya itu merupakan hasil hubungan gelap dengan sang pacar.

Diketahui YS melahirkan di kamar mandi rumah neneknya di Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, Selasa (29/12/2020) dini hari.

Fakta miris ini terungkap saat gelar perkara di Mapolres Ponorogo, Rabu (14/4/2021).

Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Hendi Septiadi menjelaskan, kronologi pembunuhan tersebut bermula saat YS (21) melahirkan seorang bayi perempuan hasil hubungan gelap atau cinta terlarang dengan pacarnya.

Baca juga: Bayi 10 Bulan Korban Mobil Masuk Jurang 30 Meter di Mojokerto Meninggal, Sempat Kritis di RS

"Pada saat proses persalinan tersangka tidak meminta bantuan siapapun karena malu dan takut ketahuan hamil di luar nikah," kata Hendi.

Sepuluh menit setelah persalinan YS membersihkan diri di kamar dan kembali lagi ke kamar mandi lalu mengambil sebuah potongan kayu di belakang rumah.

Berita Rekomendasi

"YS lalu melakukan kekerasan terhadap bayi dengan cara menggoreskan kayu ke tubuh bayi," lanjutnya.

Setelah itu, YS menggendong bayinya keluar kamar mandi dan meletakkan bayi di luar kamar mandi di bagian belakang rumah.

"Karena takut, bingung, dan malu jika ketahuan telah melahirkan seorang bayi di luar nikah, yang ada di pikirannya terlapor hanya bagaimana agar bayi tersebut tidak nangis," lanjutnya.

Persalinan tersebut dilakukan YS di rumah neneknya.

Saat itu neneknya sedang keluar rumah untuk mencari kebutuhan di pasar dan salat subuh.

YS memang sering kali tinggal di rumah neneknya untuk sekadar membantu pekerjaan rumah dan menemani sang nenek.

Baca juga: Geger Tangisan Pukul 5 Pagi, saat Dicek Ternyata Bayi Bertali Pusar, Kini Bertemu Keluarga Baru

Lamanya penyelidikan, lanjut Hendi terkendala lantaran kondisi kejiwaan YS yang belum stabil.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas