Kisah Lima Sekawan Jadi Korban Penyekapan, Satu Jam di Dalam Mobil HP Raib
Bocah tersebut dibawa masuk sejumlah pria ke dalam mobil sebagai penunjuk jalan dan dijanjikan akan diberikan uang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON –- Penyekapan lima bocah asal Desa Tanjong Ara, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Aceh menghebohkan warga setempat.
Ternyata kelimanya sempat disekap selama satu jam sebelum dilepas oleh sejumlah pria pada Selasa (20/4/2021) pagi.
Lima bocah tersebut diturunkan oleh pria yang menyekapnya di jembatan perbatasan Kecamatan Baktiya dengan Desa Matang Bayu Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara, Selasa (20/4/2021) sekira pukul 05.00 WIB.
Bocah tersebut dibawa masuk sejumlah pria ke dalam mobil sebagai penunjuk jalan dan dijanjikan akan diberikan uang.
Baca juga: Tergiur Main-main Naik Mobil dan Dikasih Uang, Lima Bocah di Aceh Disekap Ponselnya Dirampas
Kasus itu diketahui orangtua lima bocah tersebut dan aparat desa setempat setelah dilaporkan dua teman korban.
Karena dua teman korban tersebut tak bersedia ketika diajak naik oleh sejumlah pria yang menggunakan mobil Suzuki Ertiga.
“Sekitar pukul 04.00 WIB datang dua warga ke rumah,” ujar Keuchik Tanjong Ara Kecamatan Tanah Jambo Aye, Mawardi kepada Serambinews.com, Selasa (20/4/2021).
Keduanya adalah M Jalil (52) da Baihaqi (40).
Kemudian mereka menceritakan kejadian yang menimpa terhadap anaknya dan tiga bocah lainnya.
Baca juga: Polda Metro Jaya Dalami Laporan ART Desiree Tarigan yang Mengaku Disekap dan Diancam Bams
Lima mereka yang menjadi korban tersebut berusia sekitar 13 tahun dan ada yang 15 tahun.
“Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian saya mengajak beberapa muda kemudian mencarinya dengan menggunakan mobil,” ujar Keuchik Tanjong Ara.
Lima korban ditemukan di kawasan Keude Alue Ie Puteh Kecamatan Baktiya sedang berjalan kaki.
“Setelah kami tanyakan ternyata mereka diturunkan oleh sejumlah pria di jembatan perbatasan Baktiya dengan Baktiya Barat,” ujar Keuchik Tanjong Ara.
Kemudian setelah ditemukan bersama warga, keuchik membawa lima bocah tersebut ke mapolsek untuk melaporkan secara lisan kemudian diserahkan ke keluarganya yang sudah menunggu di meunasah.
Baca juga: Pendapat Dokter Jepang Soal Efek Samping Vaksinasi dan Bagi Wanita Hamil