Meriam Bambu di Lampung Tewaskan Bocah Berusia 6 Tahun, Begini Kronologinya
Korban sempat dirawat di RS Panti Secanti, Gisting untuk mendapatkan perawatan namun meninggal saat berada di rumah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Seorang bocah bernama Aditya Mahendra tewas saat bermain meriam bambu.
Warga Pekon Soponyono, Kecamatan Wonosobo, Lampung meregang nyawa akibat luka bakar saat bermain meriam bambu.
Kapolsek Semaka Inspektur Satu Pambudi Raharjo, peristiwa ini bermula saat korban bermain meriam bambu bersama saudaranya yang sebaya di Dusun Batuan Pekon Sukajaya, Kecamatan Semaka, Minggu (18/4/2021) pukul 10.00 WIB.
Saat bermain itulah, meriam terpental dan tumpahan minyak mengenai tubuh korban.
Baca juga: Tembakan Meriam Kehormatan untuk Pangeran Philip Bergema di Seluruh Wilayah Inggris
Tiba-tiba api menyambar tubuh bocah berusia enam tahun itu.
Korban sempat dirawat di RS Panti Secanti, Gisting untuk mendapatkan perawatan.
Kemudian korban kembali dibawa pulang ke rumah orang tua angkatnya di Pekon Soponyono, Kecamatan Wonosobo.
"Pada hari Senin 19 April 2021 sekitar pukul 22.30 WIB, korban Aditya Mahendra meninggal dunia di kediaman orang tua angkatnya akibat luka bakar yang dideritanya," jelas Pambudi, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Ngaku Bisa Gandakan Uang, 2 Pelaku Tinggalkan Kantong Hitam, Ternyata Isinya Daun & Kayu Bambu
Berdasarkan keterangan, orangtua kandung Aditya Mahendra tercatat sebagai warga Kecamatan Pagar Dewa, Tulangbawang Barat.
"Setelah orangtua kandungnya tiba, jenazah dikebumikan di TPU Pekon Soponyono," ujar Pambudi.
Ia menjelaskan, dari keterangan pihak keluarga, mulanya korban diajak oleh orang tua angkatnya bernama Khoirudin ke bengkel sepeda motor di Dusun Batuan, Pekon Sukajaya, Kecamatan Semaka.
Saat Khoirudin sedang memperbaiki sepeda motor, korban diajak bermain meriam bambu oleh kerabatnya.
Kedua anak itu bermain meriam bambu atau long di belakang rumah.
Beberapa menit kemudian Khoirudin diberi tahu tubuh korban sudah terbakar.
Pambudi mengimbau masyarakat untuk memperhatikan anak-anaknya agar tidak bermain meriam bambu atau petasan karena bisa mengakibatkan luka bakar bahkan sampai kematian.
"Mari bersama-sama memperhatikan anak-anak kita. Jangan bermain meriam bambu atau petasan dan sejenisnya," kata Pambudi.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Insiden Meriam Bambu di Tanggamus, Seorang Bocah Tewas dengan Luka Bakar Parah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.