Tiga Pekan Pembunuhan Remaja Masjid di Medan, Polisi Belum Temukan Titik Terang Penembak Ridho
Korban terkena tembakan, langsung terjatuh dan dievakuasi ke RS Delima, namun nyawa korban sudah tidak tertolong.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Polisi belum menemukan titik terang kasus tewasnya M Ridho Gufa, remaja masjid di Jalan KL Yos Sudarso KM 14,5 Simpang Darmin, Gang Keluarga, Medan Belawan, Sumatera Utara.
Ridho tewas ditembak orang tak dikenal pada Minggu (18/3/2021).
Hingga saat ini belum ada perkembangannya.
Polres Belawan belum mampu mengungkap kasus yang sempat menyedot perhatian masyarakat di kawasanj Martubung ini.
Kasat Reskrim Polres Belawan AKP I Kadek Hery Cahyadi ketika ditanyai apa kendala dalam kasus ini mengaku semua saksi yang sudah diperiksa tidak kenal dengan pelaku.
Baca juga: Petani Sawit Jadi Korban Penembakan di Nagan Raya, Bokongnya Terluka Hingga Merangkak Cari Bantuan
Bisa dibilang saksi yang diperiksa bukan saksi kunci.
"Tim masih mengumpulkan saksi-saksi dan alat bukti lain bang. Dan dari seluruh saksi tidak ada yang kenal dengan pelaku," katanya, Kamis (22/4/2021).
"Hingga saat ini tim gabungan masih melakukan penyelidikan. Untuk pelaku belum ada yang ditangkap. Mudah-mudahan segera bisa terungkap," tambah seraya mohon doa.
Baca juga: Pelaku Penembakan Siswa SMA di Ilaga Diduga Kelompok yang Sama dengan Pembunuh Tukang Ojek Udin
Dalam kasus ini, Polres Belawan bekerja sama Subdit III/Jatanras Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Yos Sudarso Km 12, persis di depan SPBU Martubung Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan.
Penembakan Ridho Gufa eks joki balap motor ini terjadi pada hari Minggu (28/4/2021) sekira pukul 02.00 WIB.
Saat kejadian korban hendak pergi mengecek motor temannya.
Baca juga: OPM Klaim Bertanggung Jawab atas Penembakan Tukang Ojek di Puncak Papua
Di dalam perjalanan, tiba-tiba peluru tembakan dari OTK menembus kepala belakang hingga ke dahi Ridho Gufa.
Korban pun tersungkur dari atas motornya, dan nyawanya tidak tertolong.
"Korban mengalami luka tembak pada bagian kepala belakang tembus ke kening depan, sehingga nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia di TKP," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi.
Diketahui Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Belawan telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saki.
Baca juga: Guru Tewas Akibat Penembakan Diduga KKB, Bamsoet: Guru Harus Mendapat Perlindungan
Di antarnya Aditia Prayoga (20), Mahatir Alvin (24), Sugeng (35), Aldo Lazio (20), dan Muhsinin alias Ivan (33).
Para aksi ini menyebutkan sempat terdengar dua kali suara tembakan dari arah belakang.
Korban terkena tembakan, langsung terjatuh dan dievakuasi ke RS Delima, namun nyawa korban sudah tidak tertolong.
Duka mendalam dirasakan keluarga Ridho, korban penembakan misterius yang terjadi di Jalan KL Yos Sudarso KM 12 pada Minggu (28/3/2021) dinihari kemarin.
Istri korban, Yulia yang ditemui di kediamannya mengatakan bahwa kejadian tersebut saat suaminya pergi dari rumah karena temannya meminta tolong.
"Habis Isra Miraj suami saya pulang. Setelah pulang, ia kembali lagi ke masjid karena mau membersihkan masjid siap acara," kata Yulia, Senin (29/3/2021).
Lanjut Yulia, lalu kegiatan suaminya ngoleronda.
"Jadi suaminya selesai dari masjid, karena dapat jadwal ronda, ia ngeronda. Saat ia ngeronda, ia dijemput kawannya karena minta tolong mau ngetes sepeda motor yang mau balap. Kebetulan suami saya kan dulu joki, jadi ia sedikit banyaknya tahu bagaimana kondisi mesin," ucapnya.
Amatan Tribun Medan, di rumah duka, masih dipadati oleh sanak famili dan kerabat korban yang menyambangi kediaman Ridho.
Di dalam rumah, sekumpulan kaum ibu-ibu terlihat sedang membaca lantunan ayat-ayat suci Alquran.
Sementara, istri korban yang ditemui terlihat memegangi foto almarhum Ridho.
Lanjut Yulia, dirinya mengetahui bahwa suaminya sudah meninggal sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sekitar jam 2 malam saya dapat kabar kalau suami saya sudah meninggal. Saya belum melihat langsung bagaimana kondisinya. Namun saya diberi tahu ia mendapat dua tembakan di kepala," katanya.
Dalam memberikan penjelasan, Yulia sempat menghentikan pembicaraan dikarenakan ia tak kuasa menahan air mata yang jatuh.
Sesekali wanita yang menggunakan hijab cokelat muda itu menghapus air mata yang jatuh ke pipinya.
Yulia terlihat memegang poto keluarga kecilnya bersama suami dan anak semata wayangnya.
Air mata Yulia terlihat jatuh menetes ke bingkai foto yang digenggam.
Yulia mengatakan bahwa pihaknya berharap polisi dapat menuntaskan kasus yang merenggut nyawa suaminya itu.
"Saya berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku dan memprosesnya," pungkasnya.
(Dedy Kurniawan/Muhammad Fadli Taradifa/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Anggota Remaja Masjid yang Tewas Setelah Kepalanya Ditembak Kasusnya Mengendap di Polres Belawan