Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Anak Penjual Ikan Teri asal Aceh Berhasil Jadi Prajurit TNI, Sempat Diragukan Ayah Sendiri

Kisah perjuangan anak penjual teri lulus jadi prajurit TNI datang dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Kisah Anak Penjual Ikan Teri asal Aceh Berhasil Jadi Prajurit TNI, Sempat Diragukan Ayah Sendiri
Dokumen Humas Kodim Abdya
Khusnul Khatam (20), anak dari pasangan Taufik (60), dan Cut Kasihan (52), warga Desa Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Abdya yang lulus sebagai prajurit TNI-AD. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah perjuangan anak penjual teri lulus jadi prajurit TNI datang dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Ia adalah Khusnul Khatam yang berusia 20 tahun.

Pemuda ini merupakan buah hati dari pasangan Taufik (60) dan Cut Kasihan (52).

Mereka tinggal di Desa Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya (Abdya).

Khusnul berhasil membuat bangga kedua orang tuanya.

Baca juga: Satu Keluarga di Muara Enim Masuk Islam, Berawal dari Dorongan Hati, Ini Kisah Lengkapnya

Ini karena anak penjual ikan teri itu berhasil menjadi salah satu dari 320 orang yang lulus jadi prajurit TNI AD.

Khusnul dan tiga orang rekan lainnya dari Abdya kini telah menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD gelombang pertama di Rindam Iskandar Muda Banda Aceh.

BERITA TERKAIT

Namun, setelah melalui berbagai rangkaian seleksi, hanya 320 siswa yang lulus dan mengikuti pendidikan.

Keberhasilan Khusnul dan rekannya ini lantas menjadi inspirasi bagi generasi muda di wilayahnya, lantaran keempatnya itu berlatar belakang dari keluarga sederhana.

Mereka berhasil menepis paradigma bahwa untuk menjadi prajurit TNI itu membutuhkan banyak uang dan hanya bisa diikuti oleh kalangan keluarga mampu.

"Alhamdulillah dan saya sangat bersyukur. Macam mana kita bilang ya, rasanya tidak mungkin. Kita ini kan orang tepi laut, orang bodoh, orang tidak mampu, tidak mungkin jadi," ungkap orangtua Khusnul, Taufik.

Awalnya, kata Taufik, cita-cita dan impian anaknya untuk menjadi TNI, sangatlah mustahil bisa tercapai.

Pasalnya, kondisi ekonominya tidak memungkinkan karena ia sendiri hanya seorang pedagang ikan teri yang jauh dari kemapanan.

Baca juga: Kisah Nanang Suherman Sukses Kembangkan Ayam Goreng Nelongso, Dulunya Pengasong Koran

Pesimisme Taufik ini kemudian terkikis setelah melihat keseriusan sang anak yang sejak jauh hari terus gigih mempersiapkan diri.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas