Sertu Bambang Prianto, Tolak Tawaran Kuliah Demi Jadi Tentara
Bambang juga pernah tercatat sebagai anggota kelompok pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sragen
Editor: Eko Sutriyanto
"Dulu waktu jadi anggota PSHT kurang lebih tiga tahun.
Baca juga: Kondisi Cristiano Ronaldo Bak Daun Kering yang Berguguran, Pendukung Setia Juventus Berang
Pada tahun 90an dulu," ujar Sutrisno, Minggu (25/4/2021).
Namun setelah diterima jadi anggota TNI AL, korban memutuskan untuk tak lagi aktif di PSHT.
"Sudah enggak aktif lagi setelah jadi TNI AL dan pindah ke Surabaya," terangnya.
Menurutnya, semasa dia jadi anggota PSHT dikenal sebagai sosok yang disiplin dan tegas.
"Orangnya memang dikenal disiplin dan tegas," katanya.
Hal itu ia tunjukkan kala melatih pesilat-pesilat lain.
"Kalau mendidik pesilat lainnya tegas," tambahnya.
Tahlilan 7 Hari
Sebelumnya, duka mendalam dirasakan anggota keluarga korban KRI Nanggala-402 asal Sragen Sertu Bambang Priyanto yang gugur dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan laut utara Bali.
Mereka langsung menggelar tahlilan seusai mendegar kabar semua awak kapal KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tahlilan diselenggarakan di rumah orang tua Sertu Bambang Priyanto di Kampung Ngadirejo, Kroyo, Karangmalang, Sragen pada Minggu (25/5/2021).
Paman korban, Sutrisno mengatakan, tahlilan akan dilaksanakan selama tujuh hari ke depan.
"Kami langsung adakan tahlilan setelah dapat kabar keponakan saya meninggal dalam musibah tenggelamnya kapal itu," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (25/4/2021).