Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Tragis 2 Saudara di Ponorogo Tewas Saat Racik Petasan Untuk Lebaran, Jasad Sang Kakak Tak Utuh

Dua saudara yang merupakan kakak adik tewas akibat petasan yang diraciknya meledak di Ponorogo, Jawa Timur.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Tragis 2 Saudara di Ponorogo Tewas Saat Racik Petasan Untuk Lebaran, Jasad Sang Kakak Tak Utuh
SURYAMALANG.COM/Sofyan Arif Candra
Rumah rusak akibat ledakan petasan di Dusun Ngasinan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Selasa (27/4/2021) malam. 

"Rencana bikin iuran memang sudah ada, tapi yang meracik (petasan) dua orang itu saja," jelas Beny.

Sedangkan pemuda yang lain mempunyai tugas masing-masing, seperti membuat balon udara.

"Balon udara yang kita sita juga dari rumah lain, sudah digunting-gunting tinggal dilakban," katanya.

Jenazah kedua korban ledakan petasan sendiri akan dimakamkan setelah autopsi dari tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim.

"Ke depan kita meminta kerja sama masyarakat kalau ada yang membuat petasan diingatkan atau bisa melaporkan langsung ke Polsek," katanya.

Sosok korban

Kapolsek Sukorejo, AKP Beny Hartono, mengatakan kedua orang tua korban sangat merasa kehilangan atas meninggalnya Sunardi dan Samuri.

BERITA TERKAIT

"Orang tua (ibu) belum bisa menerima, kalau bapaknya tadi (saat olah TKP) masih tidur. Selain lemas memang semalam habis meledak itu ikut begadang juga," kata Beny, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Main Petasan Berujung Maut, 2 Pemuda Ponorogo Tewas Kena Ledakan

Kedua korban sendiri dikenal sebagai sosok yang baik dan supel dengan tetangga.

Dua warga Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo meninggal dunia terkena ledakan petasan, Selasa (27/4/2021) malam.
Dua warga Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo meninggal dunia terkena ledakan petasan, Selasa (27/4/2021) malam. (Foto Istimewa Polsek Sukorejo)

"Korban ya baik saja, dengan pemuda sekitar juga baik. Tidak ada catatan (kriminal)," lanjutnya.

Sunardi sendiri merupakan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang setahun lalu sudah pulang dari Korea.

"Kalau adiknya di rumah saja, bukan TKI," kata Beny.

Kedua korban diketahui juga belum berumah tangga alias masih bujang.

Atas kejadian ini, Beny meminta masyarakat agar tidak ikut-ikutan membuat balon udara dan petasan.

"Imbauan kita tidak ada hentinya setiap saat sejak awal puasa, patroli juga sudah sering," kata Beny. (surya.co.id/ Sofyan Arif Candra Sakti)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas