Polri: KKB Papua Terusik dengan Rencana Penyaluran Dana Otonomi Khusus
Peningkatan penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua diduga dipicu rencana penyaluran dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peningkatan penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua diduga dipicu rencana penyaluran dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Diketahui, pemerintah memang telah berencana menyalurkan dana Otsus Papua tahap I pada awal tahun ini.
Nantinya, dana yang disalurkan total sebanyak Rp 7,55 triliun.
"Memang ada peningkatan eskalasi kejadian, karena ini kan memang mendekati kepada diberlakukannya otsus," kata Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Jenazah Brimob yang Gugur Dalam Kontak Tembak di Papua Diterbangkan ke Palembang
Ia menyatakan KKB diduga terusik dengan dana Otsus yang digelontorkan oleh pemerintah.
Mereka tidak senang adanya bantuan yang diberikan untuk pembangunan Papua.
"Mereka dengan sekarang kalau ada otsus kan, pola-pola penyaluran dana otsus itu kan akan dibuat supaya bagaimana tepat sasaran dengan pembangunan masyarakat di Papua sana. Itu mereka terusik," jelasnya.
Atas dasar itu, Imam menyatakan KKB Papua kerap gencar melakukan gerakan penyerangan beberapa Minggu terakhir.
"Akhirnya mereka membuat gerakan yang memang di wilayah yang tidak kita pantau," pungkasnya.
Baca juga: Kontak Tembak dengan TNI-Polri di Distrik Gome, 9 Anggota KKB Tertembak
Pada tanggal 8 April 2021 lalu, KKB Papua di Kabupaten Puncak telah menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo.
KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
Tidak hanya itu, pada tanggal 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak.
Baca juga: Baku Tembak 8 Jam, KKB Kocar-kacir Dikejar Hingga Masuk Hutan
Disusul tewasnya seorang pengemudi ojek bernama Udin akibat ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada tanggal 14 April 2021.
Tanggal 15 April KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom.
Terakhir, Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu gugur dalam kontak tembak yang letaknya tak jauh masih di sekitar Puncak Papua.
Tepatnya di Distrik Beoga, Pucak, Papua pada 25 April 2021.