Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sederet Fakta Ledakan Mercon yang Tewaskan Kakak Adik, Potongan Tubuh Ditemukan 100 Meter dari TKP

Kakak beradi di Kabupaten Ponorogo tewas setelah terkena ledakan mercon, Rabu (28/4/2021).

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sederet Fakta Ledakan Mercon yang Tewaskan Kakak Adik, Potongan Tubuh Ditemukan 100 Meter dari TKP
tribun jatim/sofyan arif candra
Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis memperlihatkan barang bukti bubuk mesiu yang ditemukan di lokasi ledakan Dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sederet fakta terkait insiden ledakan mercon di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Insiden nahas itu menewaskan dua orang yang merupakan kakak beradik.

Peristiwa itu terjadi di Desa/Kecamatan Sukorejo, Rabu (28/4/2021).

Bahkan, setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), potongan tubuh dari korban ada yang terlempar hingga sekitar 100 meter dari lokasi ledakan.

Adapun korban yang tubuhnya putus adalah Sunardi (23). Kakinya, mulai paha ke bawah putus karena di saat mercon meledak, dia mengapit menggunakan pahanya.

Menurut kesaksian tetangga, ledakan mercon Ponorogo itu terdengar hingga 3 km.

Ada juga yang mengungkapkan, kakak adik Sunardi dan Samuri (21) itu membuat menggunakan mesin.

Berita Rekomendasi

Untuk ukurannya pun lebih besar dari tahun lalu. Rencananya, mercon itu nantinya akan dipasang di balon udara di saat Idul Fitri 2021 tiba.

Baca juga: Diduga Racik Petasan Gunakan Kaki, Tubuh Satu Korban Ledakan Petasan dalam Kondisi Tak Utuh

Berikut 8 fakta ledakan mercon Ponorogo yang membawa korban nyawa warga Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Selasa (27/4/2021) malam:

1. Rumah rusak parah

Kapolsek Sukorejo, AKP Beny Hartono menjelaskan, pihak kepolisian menerima laporan adanya ledakan pada Selasa malam hari.

Saat mendatangi TKP, ternyata rumah sumber ledakan sudah dalam keadaan rusak parah.

"Lampunya mati, bagian atap hancur, tembok retak, dan jebol di beberapa bagian dan dak jebol," kata Beny, Rabu (28/4/2021).

Di bagian belakang rumah, petugas kepolisian juga menemukan korban meninggal dunia di bawah pohon pisang dengan luka bakar di sekujur tubuh dan kaki putus.

"Korban yang lain ditemukan di atap rumah sebelah TKP, kondisinya masih hidup dan langsung di larikan ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan korban juga meninggal dunia," lanjutnya.

Dari pemeriksaan awal, Beny menduga korban meninggal dunia karena terkena ledakan mercon.

Karena keadaan malam hari, dan penerangan minim serta di khawatirkan rumah ambruk, pihak kepolisian memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan pada Rabu (28/4/2021).

2. Tubuh korban terlempar 5 meter

Ledakan mercon itu mengakibatkan kakak beradik itu tewas seketika.

Dari pantauan di TKP rumah sumber ledakan mengalami kerusakan parah.

Tembok lantai dua rumah tersebut jebol, genting atap pecah bahkan galvalum bagian murah berhamburan di sekeliling rumah.

Menurut AKP Beny Hartono, ledakan memang berasal dari lantai dua rumah tersebut.

Saat ditemukan kedua korban yaitu Sunardi dan Samuri juga terpental dari lokasi sumber ledakan.

"Keduanya terlempar sekira lima meter," kata Beny ditemui di lokasi ledakan, Rabu (28/4/2021).

Saat ditemukan, Sunardi sudah dalam keadaan meninggal dunia dan bagian paha putus.

"Hingga kini bagian tubuh tersebut belum ditemukan," lanjutnya.

Baca juga: Kakak Beradik di Ponorogo Tewas Akibat Petasan yang Diraciknya Meledak, Terlempar Hingga Atap Rumah

3. Suara ledakan terdengar hingga 3 km

Sementara itu, warga sekitar, Erna Aminin (31) mengaku mendengar ledakan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.

"Terdengar pada malam hari saat mau tidur, ternyata pagi hari saya dapat kabar kalau ada ledakan itu," terang Erna.

Erna memperkirakan jarak rumahnya dengan ledakan sekira 3 kilometer.

4. Mercon akan dipasang di balon udara

Menurut saksi mata, Toro (24) kedua korban sedang meracik petasan yang rencananya akan dipasang di balon udara dan diterbangkan saat Idul Fitri 1442 H nanti.

Keduanya memang pernah meracik sendiri petasan, namun tidak sebesar tahun ini.

"Saking banyaknya, kalau biasanya pakai tangan, ini mengaduknya harus pakai mesin," kata Toro, Rabu (28/4/2021).

Toro menduga, karena hal tersebut, petasan yang diracik tetangganya tersebut meledak di dalam rumah.

Saat ledakan terjadi, Toro spontan lari keluar rumah dan melihat ada api yang membumbung tinggi.

Ia pun langsung lari ke rumah tersebut dan mendapati korban sudah tergeletak.

"Kondisi rumahnya hancur, dua rumah sampingannya juga terdampak, kacanya sampai pecah," jelas Toro.

5. Ledakan bukan dari elpiji (LPJ)

Kapolsek Sukorejo AKP Beny Hartono memastikan ledakan bukan berasal dari LPG yang dimodifikasi menjadi petasan.

Hal itu untuk meluruskan banyaknya kabar yang viral di media sosial bahwa ledakan berasal dari tabung LPG yang dimodifikasi.

"Untuk sementara kami tidak menemukan tabung LPG di TKP," jelas Beny.

6. Bubuk mesiu diamankan

Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis mendatangi langsung rumah yang menjadi tempat meledaknya petasan hingga merenggut nyawa kakak beradik.

Begitu tiba di rumah yang berada di dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Azis memimpin langsung olah TKP insiden tersebut.

Hasilnya, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari bubuk mesiu, bahan-bahan kimia cair, hingga selongsong petasan yang masih kosong.

Polres Ponorogo juga menyita puluhan meter gulungan plastik yang diduga akan dijadikan balon udara serta daun kelapa kering yang akan digunakan untuk menerbangkan balon dengan cara membakarnya.

"Dengan barang bukti yang ada diperkirakan (petasan) ini akan dipasang di balon udara," kata Azis, Rabu (28/4/2021).

Azis juga menerangkan bahwa tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim akan datang langsung ke Ponorogo untuk melakukan otopsi kepada dua korban yaitu Sunardi (23) dan Samuri (21) di RSUD Dr Harjono Ponorogo.

"Ledakannya cukup besar juga karena terdengar sampai 7 Km," lanjutnya.

Baca juga: Main Petasan Berujung Maut, 2 Pemuda Ponorogo Tewas Kena Ledakan

7. Penyebab ledakan

Menurut Azis, ledakan tersebut terjadi karena gesekan antara alat yang digunakan untuk mengaduk dengan mesiu.

"Mungkin karena gesekan itu menjadi panas atau timbul percikan api sehingga bisa meledak," terang Azis.

Bagian tubuh hancur, ditemukan 100 meter dari lokasi

Tubuh Sunardi (23) korban meledaknya petasan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo tak lagi utuh.

Menurut Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis, bagian yang terpisah dari tubuh utama dan hancur adalah bagian kaki korban.

"Jadi hancur, putus kakinya, mulai dari paha (ke bawah)," kata Azis, Rabu (28/4/2021).

Azis menduga, saat meracik petasan tersebut Sunardi mengapitnya dengan kaki.

"Saat diapit itu meledak akibat gesekan mesin dengan tempat mengaduk atau panas yang dihasilkan mesin," lanjutnya.

Potongan tubuh Sunardi pun hancur dan terlempar ke segala arah.

Baca juga: Dipanggil Tak Ada Respons, Tamu Penginapan Ditemukan Tewas, Ada Surat Positif Covid-19

8. Potongan tubuh ditemukan 100 meter

Saat olah TKP, polisi sudah menemukan sebagian tubuh tersebut dan sudah dijadikan satu dengan tubuh utamanya.

"Ada yang ditemukan di belakang rumah ada juga yang ditemukan masyarakat. Jarak ditemukannya dari rumah korban perkiraan sekitar 100 meter," jelas Azis.

Walaupun beberapa bagian sudah ditemukan, menurut Azis, akan sulit melengkapkan bagian tubuh korban yang hilang.

"Mungkin tidak bisa selengkap sedia kala karena kakinya hancur. Kami juga minta masyarakat sekitar kalau menemukan kita jadikan satu," terang Azis.

Untuk korban kedua, yaitu Samuri, bagian tubuhnya masih lengkap.

"Kami mengimbau dengan kejadian ini masyarakat bisa jera dan tidak membuat balon udara karena efeknya bisa gini juga," terangnya.

Hingga kini, Polres Ponorogo telah mengumpulkan keterangan dari 4 orang untuk menggali keterangan lebih dalam.

Berita terkait ledakan petasan

(Surya.co.id/Sofyan Arif Candra Sakti)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 8 Fakta Ledakan Mercon Ponorogo, Terungkap Penyebab dan Potongan Tubuh Ditemukan 100 Meter dari TKP

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas