Pengakuan Adam Ibrahim, Pria yang Merekayasa Isu Babi Ngepet di Depok: Setan Masuk ke Diri Saya
Dalam pengakuannya kepada polisi, Adam Ibrahim mengatakan nekat berbohong agar bisa terkenal. Ia menyalahkan setan yang masuk ke dalam dirinya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki isu babi ngepet di Depok, Jawa Barat, terungkap sudah.
Rupanya, kasus yang menggegerkan Tanah Air tersebut hanyalah rekayasa!
Adalah Adam Ibrahim, sosok pria yang merekayasa isu babi ngepet di Depok tersebut hingga menimbulkan banyak kegaduhan,
Kini, Adam Ibrahim telah mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawaban perbuatannya itu.
Baca juga: Asal Usul Hoaks Babi Ngepet di Depok Terungkap, Babi Dibeli Online, Motif Pelaku Ingin Terkenal
Baca juga: Dalang Babi Ngepet di Depok: Saya Khilaf, Iman Saya Lemah, Setan Masuk ke Diri Saya
Dalam pengakuannya kepada polisi, Adam Ibrahim mengatakan nekat berbohong agar bisa terkenal.
Ia juga mengaku khilaf dan 'menyalahkan' setan yang masuk ke dalam dirinya sehingga melakukan hal tersebut.
Berikut sejumlah pengakuan Adam Ibrahim, perekayasa isu babi ngepet di Depok sebagaimana dirangkum dari TribunJakarta.com:
1. Ngaku khilaf dan iman lemah
Saat dimintai keterangan di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Kamis (29/4/2021), Adam Ibrahim meminta maaf atas perbuatannya tersebut.
Apalagi kebohongan yang dilakukannya menimbulkan kegaduhan tak hanya di kampungnya yaitu di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Melainkan seluruh Indonesia.
Adam Ibrahim mengaku imannya melemah sebagai seorang manusia atas perbuatannya sendiri.
Ia kemudian menjelaskan perbuatan jahatnya itu karena terhasut setan.
"Saya khilaf, iman saya lemah dan turun sebagai manusia, setan masuk ke diri saya," ujar Adam Ibrahim , dikutip dari Tribun Jakarta.
2. Akui perbuatannya tak masuk akal
Dalam pengakuannya yang lain, Adam Ibrahim mengatakan, perbuatannya sangat jahat dan tidak masuk akal.
"Hingga saya mempunyai pikiran yang sangat jahat, sangat tidak masuk akal," kata dia.
Lebih lanjut, Adam Ibrahim tak menyadari dampak dari apa yang dikarangnya sehingga viral dan menyedot perhatian publik.
"Waktu pengerjaan tidak sadar, tapi sudah terjadi seperti ini. Penyesalan sudah tidak ada lagi," katanya.
3. Ingin terkenal
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan, Adam Ibrahim mengaku hanya ingin lebih terkenal di kampungnya.
Adam Ibrahim yang di kampungnya disapa ustaz, juga bermimpi menjadi sosok yang disegani dengan menghadirkan drama babi ngepet.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokohlah sebenarnya."
"Tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja," ungkap Imran.
Setelah lebih dikenal, Adam berharap pengikut majelis taklimnya bertambah.
"Adam Ibrahim telah berbohong dan mengaku melakukan penipuan dengan maksud agar pengikut majelis taklimnya bertambah," Kombes Pol Imran.
4. Beli babi seharga Rp 900 ribu
Demi memperkuat karangannya, Adam Ibrahim sampai membeli babi secara online.
Ia membeli seekor babi dari Komunitas Kucing Depok seharga Rp 900 ribu.
Harga tersebut ditambah dengan biaya ongkos kirim sebesar Rp 200 ribu.
Total Adam Ibrahim merogoh kocek untuk membeli babi sebesar Rp 1,1 juta.
"Dia merekayasa semua dengan membeli seekor babi seharga Rp 900 ribu."
"Babi tersebut secara online (dibeli) dari Komunitas Kucing Depok seharga Rp 900 ribu dan biaya kirim Rp 200 ribu," ujar Kombes Pol Imran.
5. Direncanakan sejak Maret 2021
Rupanya, ide merekayasa isu babi ngepet sudah dilakukan Adam Ibrahim sejak Maret 2021.
Dalam menjalankan aksinya, Adam Ibrahim tak sendirian.
Ada delapan orang lain yang ikut terlibat.
"Ini sudah terencana, mereka mengarang cerita itu dari bulan Maret."
"Jadi ada kurang lebih satu bulan," kata Kombes Pol Imran.
Sejumlah cerita hasil karangan Adam Ibrahim akhirnya mulai tersebar di sekitar warga.
Di antaranya soal cerita masyarakat yang merasa kehilangan uang hingga jutaan rupiah.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta," ucapnya.
Setelah babi yang dibeli secara online datang, Adam dengan delapan orang lainnya yang diduga ikut terlibat mulai menjalankan cerita bohong yang telah disusun.
Cerita bohong hasil karangan mereka dimulai dengan tiga orang yang datang dan satu di antaranya mengenakan jubah hitam.
Kemudian, satu di antaranya turun dan berlangsung lama sosok manusia itu berubah menjadi seekor babi.
"Mereka mengarang cerita ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakkan kaki, kemudian keduanya pergi naik motor."
"Tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan," ujar Kombes Pol Imran.
Hoaks berlanjut dengan cerita sejumlah orang yang tanpa pakaian sehelai pun menangkap babi diduga jadi-jadian tersebut.
Imran kembali membantah kabar tersebut dan mengatakan, sejumlah pria ini hanya melepas bajunya.
"Mereka hanya buka baju saja (saat penangkapan)," ujar Imran.
Setelah berhasil diamankan, babi ini pun sontak menyedot perhatian, hingga menyebabkan massa berbondong-bondong datang ke lokasi kejadian.
Buntutnya, babi ini pun disembelih pada siang hari penangkapannya, agar tak menjadi perhatian warga yang terus berdatangan.
Mengapa Masyarakat Percaya dengan Isu Tersebut?
Sementara itu, warga di Bedahan merasa terzalimi dan tertipu oleh Adam Ibrahim.
"Intinya begini saja, kami merasa terzalimi dan merasa tertipu ya," ujar Ketua RW 04 Kelurahan Bedahan, Abdul Rosad saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (29/4/2021).
Abdul mengatakan, warga tidak ada yang mengira, Adam Ibrahim-lah dalang di balik semua kericuhan isu babi ngepet.
"Kita kan sampai saat ini nggak ada yang tahu bakal terjadi seperti ini. Makanya tadi seperti yang saya katakan, kami merasa dibohongi, dizalimin," ungkapnya.
"Bikin nama baik tercemar, bikin nama Bedahan tercemar, bikin malu," timpalnya lagi.
Nah, lyang jadi pertanyaan, mengapa warga di wilayah itu percaya dengan bualan Adam Ibrahim?
Berdasarkan pemeriksaan polisi terungkap, warga di wilayah itu hanya mengetahui informasi mengenai proses penangkapan babi ngepet dari cerita Adam Ibrahim.
Sebab, tak ada satu pun dari mereka yang terlibat dalam proses penangkapan babi ngepet.
Usut punya usut, warga Bedahan hanya saling berkomunikasi melalui WAG yang dikomandoi Adam Ibrahim.
Saat proses penangkapan yang dikarang oleh Adam Ibrahim pada Selasa (27/4/2021) dini hari, warga berkumpul di belakang rumah Adam Ibrahim.
Saat proses penangkapan babi, Adam Ibrahim tak memperbolehkan ada satu pun warga yang keluar dan melihat 'perjuangannya' menangkap babi tersebut.
Warga baru keluar saat sudah melihat ada seekor babi hitam di dalam kandang yang telah dibuat di samping rumah Adam Ibrahim.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Inza Maliana) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)