Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Divaksin, Kronologi Hingga Tanggapan Dinas Kesehatan
Saat disuntik itu sebenarnya keluar darah, darahnya banyak bahkan sempat mancer atau nyembur, lalu yang bersangkutan terus disuruh duduk
Editor: Eko Sutriyanto
![Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Divaksin, Kronologi Hingga Tanggapan Dinas Kesehatan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/vaksin-kebutaan123.jpg)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI- Susan Antela (31) guru asal Kampung Pasir Talaga RT 03/ 06, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, disebut-sebut mengalami pendarahan saat disuntik vaksin Covid-19.
Diketahui, Susan Antela lumpuh setelah divaksin.
Yayu (26), adik guru di Sukabumi itu, mengatakan kakaknya merasakan pusing, mual, dan lemas setelah 10 menit disuntik.
"Nah, pada saat disuntik itu sebenarnya keluar darah, darahnya banyak.
Teteh sampai bilang darahnya mancer (nyembur) katanya kayak gitu, terus disuruh duduk.
Disuruh duduk bukannya membaik malah merasa sesak," ujar Yayu saat ditemui Tribunjabar.id di rumahnya, Kamis (29/4/2021).
Yayu mengatakan, Susan Antela sempat diminta berbaring oleh tim medis setelah merasakan mual dan pusing.
Baca juga: Jari Tangan Kaku? Bisa Jadi Anda Mengalami Trigger Finger, Ketahui Cara Mencegahnya
Bukannya membaik, penglihatan kakaknya menjadi buram.
Tangan dan kakinya menjadi kaku.
Pamannya, Opi S (43) mengatakan, peristiwa itu sudah terjadi sejak sebulan yang lalu.
Saat itu, Susan disuntik bersama ratusan guru di sebuah SMK di Cisolok dan dilakukan oleh pihak Puskesmas Cisolok.
"Setelah divaksin yang kedua, susan dilarikan ke Rumah Sakit Palabuhanratu, dikarenakan badannya sudah kaku, gak bisa ngomong, gak bisa lihat, setelah dilarikan ke rumah sakit Palabuhanratu di situ dokter tidak bisa menangani, dirujuk ke RSHS Bandung.
Jelas dokter waktu itu ngobrol sama saya sebabkan karena vaksin," ujarnya, Kamis (29/4/2021).