Sate Maut yang Tewaskan Bocah 8 Tahun di Bantul Mengandung Racun Potasium Sianida
Kepolisian mengungkap rancun yang terkandung dalam bumbu sate yang menewaskan NFP (8), anak seorang pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta.
Editor: Adi Suhendi
Berkaitan dengan kasus kematian NFP, bocah malang pemakan sate beracun yang dibawa ayahnya, Bandiman, dari kiriman order offline orang misterius, Kepolisian diakuinya sudah menemui titik terang.
Menurut Wachyu, berdasarkan keterangan saksi-saksi, penerima paket, dan rekaman CCTV, ciri-ciri dari terduga pelaku sudah dikantongi.
Namun, sekarang masih dalam proses pendalaman.
"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Tapi mungkin, (pelakunya) bisa lebih dari satu orang," kata dia.
Baca juga: Bocah Berusia 8 Tahun di Bantul Tewas Usai Makan Sate, Kronologi Hingga Tanggapan IDI
Saat ini, sudah ada lima orang saksi yang dimintai keterangan dalam kasus sate misterius tersebut.
Sebelumnya, Kasatreskrim polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, identitas dan ciri-ciri terduga pelaku pengirim makanan beracun sudah dikantongi.
Artinya, tinggal menunggu waktu, Kepolisian akan segera mengamankan.
"Identitas dan ciri-ciri sudah kita kantongi. Tinggal nanti kita butuh waktu untuk mengamankan," katanya.
Baca juga: Fakta Pembunuhan di Bantul, Desahan Jadi Kode Hingga Tersangka Ibadah dan Makan Sate Bersama
Diketahui, bocah berusia 8 tahun berinisial NFP asal Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, meninggal dunia, Minggu (25/4/2021) lalu.
Bocah malang yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul itu diduga meninggal karena keracunan, setelah menyantap sate pemberian orang tak dikenal dari ayahnya, Bandiman, yang bekerja sebagai pengemudi ojek online.
Penulis: Ahmad Syarifudin
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Polisi Ungkap Jenis Racun dalam Paket Sate Misterius di Bantul