Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Sate Maut: Korban Diduga Salah Sasaran, Targetnya Seorang Penyidik Polisi di Yogya

Meski demikian, pembunuhan berencana tersebut salah sasaran, karena korbannya bukan yang menjadi target pembunuhan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kasus Sate Maut: Korban Diduga Salah Sasaran, Targetnya Seorang Penyidik Polisi di Yogya
Kolase Tribun Jogja
Terkuak, Ciri-ciri Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol: Usia 25, Berkulit Putih 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang kriminolog menyimpulkan kasus sate maut yang memakan korban seorang bocah di Bantul Yogyakarta sebagai sebuah pembunuhan berencana.

Meski demikian, pembunuhan berencana tersebut salah sasaran, karena korbannya bukan yang menjadi target pembunuhan.

Demikian diungkapkan ole Kriminolog Universitas Gajah Mada (UGM) Suprapto, Minggu (2/5/2021).

Suprapto mengungkapkan, menyimpulkan pengirim paket sate maut yang menewaskan bocah bernisial NFP (10) waga Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, Minggu (25/4/2021) lalu, murni upaya pembunuhan berencana.

Apalagi, sasaran yang dituju oleh pelaku adalah seorang penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

Menurutnya, jika melihat dari kronologi yang ramai diberitakan oleh media selama ini, Supraptro menilai pelaku yang hendak meracuni korbannya itu sangat berhati-hati.

Baca juga: Anak Driver Ojek Online Tewas, Polisi Sebut Sate Beracun yang Dimakannya Mengandung Sianida

Analisanya berkata, perempuan tak dikenal yang meminta kepada Bandiman seorang driver ojol yang anaknya kini menjadi korban salah sasaran paket sate maut itu berusaha menghilangkan jejak dengan cara meminta Bandiman mengantarkan paket sate dengan cara offline.

Berita Rekomendasi

"Jelas dia punya motif membunuh, atau paling tidak meracuni korbannya. Sangat berhati-hati dengan cara memesan jasa offline kepada driver ojol itu," katanya, kepada Tribun Jogja,

Ia menambahkan, keputusan penerima paket berinisial T untuk menolak pemberian paket sate misterius tersebut juga sangat tepat.

Terbukti bahwa T yang kini diketahui sebagai penyidik dijajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta itu sedang diincar oleh pelaku.

Menurut Suprapto titik terang kasus paket sate yang menelan korban siswa kelas IV SD itu mulai terlihat.

Baca juga: Meracun Orang dengan Paket Sate Dicampur Potasium Sianida Bisa Dikategorikan Pembunuhan Berencana

Dalam hal ini, menurutnya Polisi dapat menyelidiki apakah ada seseorang yang diduga pelaku dan memiliki kekuatan ekonomi yang berpengaruh, ataupun seseorang yang memiliki pengaruh terhadap publik yang merasa terancam karena terjerat kasus tertentu, sehingga ingin menghabisi penyidik berinisial T tersebut.

"Artinya misalnya ada orang tertentu kuat dalam ekonomi dan berpengaruh di publik ingin menghabisi T. Apalagi dia penyidik, ada salah satu yang tidak terima, khawatir jadi tersangka terus mencoba membunuh," jelas Suprapto.

Lalu, jika betul pengiriman tersebut dimaksudkan untuk menghabisi nyawa seseorang, mengapa pengirim secara terang-terangan menyebut nama H sebagai pengirim paket tersebut?

Baca juga: Polisi Duga Pelaku di Balik Sate Beracun yang Tewaskan Bocah 8 Tahun di Bantul Lebih Dari Satu Orang

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas