Persiapan President University Jelang Perkuliahan Tatap Muka
Rektor PresUniv Prof Jony Oktavian Haryanto menjelaskan dua tahun terakhir ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - President University menjadikan tahun ini sebagai periode pemulihan, karena berbagai kegiatan yang sempat tertunda pada masa awal pandemi kembali berjalan, dan tentu menjalankan protokol kesehatan saat ini.
Rektor PresUniv Prof Jony Oktavian Haryanto menjelaskan dua tahun terakhir ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 telah berdampak besar bagi seluruh civitas academica PresUniv," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jababeka-Bank UOB Teken Kerjasama Pembiayaan Properti untuk Milenial
Sebab sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, PresUniv perlu memastikan seluruh mahasiswanya, baik asing maupun Indonesia, untuk terkoordinasi dan terkoneksi dengan baik.
Untuk itu, sejak awal 2020 kemarin, semua aktivitas kampus dilakukan secara daring serta memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hingga pada April 2021, PresUniv mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perkuliahan Offline Learning New Normal dan Online Learning Universitas Presiden.
Di dalamnya mengatur tentang pemberlakuan sistem perkuliahan blended learning.
Baca juga: Kemendikbudristek: Kampus Merdeka untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi
Sistem ini mengizinkan mahasiswa untuk memilih akan mengikuti pembelajaran secara offline atau online atas persetujuan dari orangtua masing-masing.
Peraturan ini diberlakukan setelah mempertimbangkan situasi terkini, yaitu hadirnya vaksin Covid-19 di Indonesia.
“Lebih lanjut, pada bulan Mei mendatang PresUniv akan mulai menjalankan perkuliahan offline kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa di antaranya seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, bilik disinfektan, pengukuran suhu, hingga dokter yang selalu stand by di gedung kampus,” ungkap Prof Jony.
Di samping itu, PresUniv juga tetap memberikan izin dan mengakomodir mahasiswanya yang ingin melakukan perkuliahan daring, atas persetujuan orangtua.
Semua langkah ini ditempuh sebagai bentuk keseriusan PresUniv yang tidak ingin menyerah pada Covid-19, melainkan beradaptasi dengan cara-cara baru karena inilah new normal yang baru.
Dies Natalis
Sementara, salah satu kegiatan offline yang terselenggara sukses dan meriah di tahun ini ialah yaitu Dies Natalis PresUniv ke-19.
Tahun ini PresUniv sudah memasuki umurnya yang ke-19, dan pandemi ini tak menyurutkan semangat civitas akademika PresUniv untuk merayakannya.
Dengan tema utama Dies Natalis PresUniv :“Youthopia; Where Darkness Exists, Light Subsists”,PresUniv mengajak para mahasiswanya untuk bangkit dari pandemi.
“Konsep tahun ini adalah penyembuhan dan kebangkitan untuk masa depan yang lebih baik. Karena seperti yang diketahui, seluruh dunia sedang jatuh di semua aspek karena pandemi Covid-19,” kata Rektor PresUniv Prof Jony Oktavian Haryanto, di salah satu rangkaian acara Dies Natalis PresUniv 2021, di Kota Jababeka, baru-baru ini.