Wajah Cantik Perawat Eva Diprediksi Segera Pulih, Berikutt Pernyataan Rumah Sakit
Humas RS Hasta Husada Kepanjen, Edy Wahyudi menilai wajah Eva tetap berpeluang pulih dengan kondisi wajah normal seperti semula.
Editor: Hendra Gunawan
Mantan Kanit Idik V Satreskrim Polrestabes Surabaya, mengungkapkan ciri pelaku sebenarnya sudah dikantongi polisi.
"Insyaallah dalam 1 sampai 2 hari ini akan kita ungkap" papar kapolres.
Kunci dalam kasus ini adalah korban, tapi penyidik belum menggali informasi keterangan dari Eva Sofiana Wijayanti karena masih menjalani perawatan intesif di Rumah Sakit Hasta Husada Kepanjen.
"Kami belum bertanya pada korban secara detail, karena luka bakar 60 persen. Kalau dalam 2-3 hari ini keadaan korban sudah lebih baik akan kita mintai keterangan," terangnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Donny K Baralangi, mengungkapkan korban adalah saksi kunci untuk mengungkap kasus yang terjadi di salah satu klinik di Kabupaten Malang ini.
"Saksi mahkota kan korban, yang tahu pastinya," katanya.
Polisi menduga pelaku dan korban saling mengenal.
Namun, Donny lagi-lagi masih menunggu keterangan dari korban untuk memastikannya.
"Belum bisa saya pastikan. Saya tunggu korbannya bertutur kata dulu," katanya.
Menurut Donny, ada dua kemungkinan yang diyakini polisi terkait status terduga pelaku.
"Antara saling kenal atau orang suruhan. Antara dua ini," jelasnya.
Kabar mengenai cinta segitiga yang menjadi latar belakang kasus penyiraman dan pembakaran yang mencuat beberapa waktu terakhir, Donny menegaskan, pihaknya tak bisa memastikan kabar itu.
"Belum kita pastikan seperti itu (cinta segitiga). Ini masih dalam penyelidikan. Itu merupakan bagian dari pada kami untuk melangkah ke depan," jelasnya.
Sampai saat ini, polisi masih menunggu keterangan korban untuk memastikan beberapa hal.
Soalnya, korban belum bisa dimintai keterangan karena sedang dirawat akibat luka bakar dideritanya.
"Tapi kalau untuk memastikan seperti itu saya nunggu korbannya pulih dulu. Kan korbannya belum bisa diajak ketemu," katanya.
Sementara itu, kondisi rumah tangga Eva Sofiana Wijayanti (25), perawat yang dibakar pria misterius dan sang suami Adin diungkapkan Didik Porwidiantoro.
Dodik Porwidiantoro adalah kakak Adin atau ipar dari Eva Sofiana.
Saat ditemui di rumah Eva di Dusun Ngembul, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten, Dodik menceritakan rumah tangga saudaranya.
Didik merasa mahligai rumah tangga yang dibangun keduanya tak pernah dirundung masalah alias harmonis.
"Bahkan sering ngabuburit setiap sore. Pihak keluarga gak tau ada masalah," ucap pria yang mengaku sebagai petani itu.
Kendati demikian, sebagai kakak kandung Adin, Didik jarang berkomunikasi secara intens dengan anggota keluarganya.
"Saya jarang komunikasi dengan suaminya Eva. Sampai sekarang WA gak dibales dan telepon gak diangkat," beber pria berusia 50 tahun itu.
Ketika mendengar Eva tersiram bensin dan dibakar orang tak dikenal, Didik sontak terkejut.
Didik menerima informasi jika Eva yang tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit saat ini ditemani oleh suaminya.
"Saat ini suami Eva (Adin) sedang menemani Eva di rumah sakit," tutur Didik.
Terkait pekerjaan suami Eva Sofiana, Didik menjelaskan Adin sering mengikuti lomba burung berkicau dan kerap menorehkan prestasi.
Ia mengenang Eva bekerja di Klinik Bunga Husada yang berada di Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang sejak 5 tahun lalu.
Sepengetahuan Didik, Eva dan Adin merupakan pasangan suami istri yang seumuran. Ia mengingat jika keduanya lahir pada tahun 1988.
"Dulunya Eva itu lulusan bidan," paparnya.
Didik menyerahkan sepenuhnya tindakan hukum oleh pihak berwajib terkait peristiwa nahas yang dialami Eva.
"Kondisi Eva juga masih seperti itu di rumah sakit. Jadi itu semua (tindakan hukum) terserah suaminya," jelasnya.
Terakhir, Didik bersaksi tidak ada gelagat aneh nan mencurigakan yang terpampang dari sosok Eva sebelum kejadian penyiraman bensin pada Senin (3/5/2021).
"Saya kaget sekali mendengar musibah itu," tutupnya.
Takut Anak Trauma
Pihak Keluarga memilih tak menceritakan kondisi secara detail peristiwa yang menimpa Eva Sofiana Wijayanti kepada kedua anak kandung Eva.
"Peristiwa tersebut (pembakaran) tidak diceritakan kepada kedua anak kandung Eva. Takut ada trauma. Kasian anaknya," ujar Didik Porwidiantoro, kakak ipar Eva ketika ditemui pada Rabu (5/5/2021).
Saat ini, anak pertama Eva tinggal di rumah Dusun Ngembul, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten.
Rumah itu biasanya ditinggali oleh Eva dan suaminya.
Rumah Eva Sofiana di di Dusun Ngembul, Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Begini kondisi pilu anak-anak perawat yang dibakar pria misterius itu. (surya/erwin wicaksono)
Didik saat ini menyambangi kondisi anak Eva tersebut.
Sedangkan anak kedua Eva berada di rumah Dusun Krajan, Desa Kalipare yang merupakan rumah orang tua kandung Eva.
Kedua anak Eva berjenis kelamin laki-laki.
Anak pertama Eva sedang duduk di bangku kelas 4 SD, sedangkan anak kedua Eva sedang akan memasuki sekolah dasar.
"Kedua anaknya hanya diberitahu kalau Eva sedang sakit dirawat Kepanjen. Tapi gak dijelaskan secara sebenarnya peristiwa itu (pembakaran)," ungkap pria yang berprofesi sebagai petani itu.
Didik menjelaskan jika dirinya mengunjungi rumah Eva dan suaminya juga untuk kepentingan menyambangi bapak kandungnya.
"Saya tidak tinggal di sini tetap (Rumah Dusun Ngembul), rumah saya di Krebet, Bululawang. Saya lagi kesini karena bapak saya lagi sendirian. Juga melihat kondisi anak Eva," jelas Didik.
Dibakar saat Tengah Istirahat
Wajah mulus perawat Eva Sofiana Wijayanti (35) menjadi hangus setelah dibakar pria tak dikenal dengan bensin.
Kejadian mengenaskan itu berlangsung di Klinik Bunga Husada Kalipare, Kabupaten Malang, tempat Eva Sofiana bekerja.
Hingga kini belum diketahui pria yang tega membakar perawat berparas cantik itu.
Saat kejadian diketahui Eva Sofiana tengah berada di ruang istirahat seorang diri.
Dudik Dwi Jatmiko yang tinggal di sekitar klinik bercerita detik-detik ketika dirinya menolong Eva Sofiana Wijayanti yang sedang terbakar.
Dudik lah yang menolong korban pertama kali sebelum dilarikan ke rumah sakit.
"Saya dari dapur mendengar teriakan aduh-aduh dari arah klinik. Kemudian semakin keras terdengar dari arah sini (menunjuk pintu keluar)," ucap Dudik ketika ditemui di depan klinik yang ditempati korban.
Saat itu, Dudik menerangkan korban sedang berada di ruang istirahat berteriak meminta tolong.
Ia melihat korban terbakar pada bagian bahu belakang. Sedangkan bagian wajah nyaris hangus.
"Saya berupaya padamkan api dari si korban. Saya tepuk-tepuk hingga padam. Daerah wajah kebul-kebul saat saya padamkan. Sepi saya sendirian saja. Beliau sebelum kejadian itu sedang istirahat katanya," ungkap Dudik.
Dudik bersaksi tidak ada hal-hal yang mencurigakan di klinik sebelum peristiwa pembakaran itu terjadi.
"Tidak ada keramaian-keramaian mencurigakan. Normal normal saja (sehari sebelum peristiwa)," tutupnya.
Sementara itu menurut Kapolsek Kalipare, AKP Soleh Mas'udi menjelaskan menjelaskan peristiwa nahas itu mulanya terjadi ketika korban tengah beristirahat di Klinik Bunga Husada. Korban diketahui sedang masuk kerja shift pagi.
Tak lama kemudian, tiba-tiba datang seorang laki laki mengendarai sepeda motor Honda Beat merah.
Pria tak dikenal itu langsung merangsek masuk ke dalam klinik menuju ruang istirahat korban.
Setibanya bertemu korban, pelaku langsung menyiramkankan cairan ke bagian wajah dan tubuh korban.
Tanpa menunggu lama, pelaku menyulutkan korek ke arah tubuh korban.
Pelaku langsung lari terbirit-birit meninggalkan lokasi.
Sementara itu, suasana klinik yang menjadi saksi bisu peristiwa perawat dibakar oleh orang tak dikenal tampak sepi, Selasa (4/5/2021) sore.
Garis polisi terpasang mengelilingi area pintu klinik yang berada di Jalan Raya Dusun Panggang Lele, Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang tersebut.
Terlihat ada beberapa sandal yang ada di bagian lantai depan pintu masuk.
Ditanya tentang sosok penyiram bensin ke wajah korban lalu membakarnya, Dudik mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya tidak sempat melihat. Tapi kata korban pakai helm terus bermasker, pakai jaket dan pakai motor beat (Honda Beat) warna hitam," beber Dudik sembari mengkiaskan gambaran pria tak dikenal yang dijelaskan korban.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar. (surabaya.tribunnews.com/erwin wicaksono)
Berita lainnya: Perawat Cantik Dibakar Hidup-hidup, Diduga Karena Cinta Segitiga, Ini Ciri-ciri Pelaku
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Update Perawat di Malang Dibakar, Kondisi Wajah Cantiknya Bisa Pulih Kembali Dalam Waktu 2 Pekan