Pengusaha Nilai Pertumbuhan Ekonomi Mengarah Positif, Apa Saja Indikatornya?
Pertumbuhan ekonomi nasional sudah berada pada jalur yang benar dan sedang menuju ke arah pertumbuhan yang positif
Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sudah berada pada jalur yang benar dan sedang menuju ke arah pertumbuhan yang positif.
Arsjad yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, periode 2021-2026 mengungkapkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama 2021 yang minus 0,74 persen secara tahunan (year on year/yoy), patut disyukuri karena tercapai di tengah masa pandemi yang masih melanda Indonesia.
“Kontraksi pada kuartal pertama 2021 makin mengecil. Ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi kita semakin nyata. Saya meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi kita sedang menuju ke arah positif," kata Arsjad di Jakarta, pada Selasa (11/5/2021).
Ia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal pertama 2021, PDB nasional masih terkontraksi 0,74 persen secara tahunan. Namun angka itu membaik dibandingkan kuartal keempat 2020 yang mencatatkan minus 2,19 persen dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu 2,9 persen.
Faktor positif lainnya, ujar dia, adalah sejumlah lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, yaitu Informasi dan Komunikasi sebesar 8,72 persen; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 5,49 persen; dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 3,64 persen.
Baca juga: Pembentukan Ekosistem Ultra Mikro Diperlukan untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
Bertitik tolak dari data BPS, Arsjad optimistis pada kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi akan semakin ekspansif, dengan perkiraan awal berada pada kisaran 5,0-7,0 persen (yoy), seiring makin masifnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19, baik yang dilakukan pemerintah maupun Kadin.
Kadin, lanjutnya, pada bulan ini akan memulai program vaksinasi Gotong Royong untuk para pekerja dan keluarganya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, vaksin Gotong Royong dibedakan dari vaksin yang dipakai dalam program pemerintah.
Vaksin yang akan digunakan Kadin dalam program vaksinasi Gotong Royong, yakni vaksin Sinopharm dari Tiongkok dan vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Sebelumnya, pada 30 April 2021 sebanyak 482.400 vaksin dalam bentuk jadi (vial) dari Sinopharm telah datang di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Optimisme saya ini didukung oleh program vaksinasi Gotong Royong sebagai game changer. Vaksinasi menjadi faktor utama untuk menstimulasi aktivitas ekonomi dan sosial dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.