Istri Raja Solo Paku Buwono XII, KRAy Retnodiningrum Meninggal Dunia, Dikebumikan di Makam Imogiri
Rencananya mendiang akan disemayamkan di Kagungan Dalem Sasana Mulyo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tengah berduka.
Istri Paku Buwono XII, KRAy Retnodiningrum tutup usia di usia 93 tahun.
Kabar tersebut dibenarkan Lurah Baluwarti Danang Agung Warsiyanto.
"Iya benar," kepada TribunSolo.com, Kamis (13/5/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, KRAy Retnodiningrum merupakan ibu dari Pengangeng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipokusumo.
Selain Dipokusumo, mendiang juga meninggalkan lima orang anak lain.
Mereka yakni GRAy Koes Raspiyah Suryohadipranoto, KGPH Panembahan Agung Tedjawulan, GRAy Koes Niyah Suryo Candrakusumo, GPH Wijoyo Sudarsana, dan GRAy Koes Sabandiyah.
"Sakit karena usia. Mendiang meninggal di rumahnya, di Sasana Mulyo," kata Danang.
Rencananya mendiang akan disemayamkan di Kagungan Dalem Sasana Mulyo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat (14/5/2021) pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Adik Kandung Sri Sultan HB X Meninggal, Keraton Tutup Tiga Hari dan Gamelan Tak Boleh Dibunyikan
"Kami tetap menjalankan protokol kesehatan. Ini kursi-kursi tamu sudah diatur berjarak," ujar Danang.
Mediang akan dikebumikan di Makam Imogiri, Yogyakarta.
Putri PB XII Tutup Usia
Sebelumnya, Putri Paku Buwono XII, GKR Sekar Kencono atau GRA Koes Handariyah menghembuskan napas terakhir, Kamis (5/11/2020) pukul 16.00 WIB.
Mendiang meninggal dunia seusai berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Dari kabar lelayu yang diterima TribunSolo.com, jenazah GKR Sekar Kencono akan disemayamkan Sasana Mulya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Mendiang disemayamkan di Pemakaman Imogiri, Yogyakarta, Jumat (6/11/2020).
Jenazah diberangkat dari Sasanamulya pukul 09.00 WIB.
Mendiang meninggalkan seorang putra, yakni KRMH Suryo Manikmoyo dan 3 cucu.
Ketiga cucu itu yakni RAj Koes Rosetiyah Nareswari Tunjung Ayu, RAj Koes Manika Shafira Kusumaning Ayu, dan RM Arya Damar Suryo Rasendriyo.
Putra PB XII Meninggal Dunia
Sebelumnya, ada kabar duka datang dari Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat.
Putra Paku Buwono (PB) XII, Gusti Pangeran Harya (GPH) Noer Cahyaningrat atau Nur Muhammad meninggal dunia, Jumat (9/10/2020).
Berdasarkan berita lelayu yang diterima TribunSolo.com, jenazah GPH Nur Muhammad telah disemayamkan di Sasana Mulyo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Berikut isi lengkap berita lelayu itu :
Layu Layu.
Innalillahi wainnailaihirajiun
Sampun katimbalan ngarsanipun Gusti Allah
GPH Cahyaningrat/ GRM Noer Mohammad (putra dalem suwarga PB XII)
Ing dinten Jumuah Pon 09 Okt 2020
Layon badhe kaleremaken wonten Sasana Mulya, Karaton Surakarta Hadiningrat.
Baca juga: Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Solo Sempat Ditutup, Ternyata Ada Kesalahpahaman dengan Pemkot
Keinginan Bersatu Lagi
Mendiang Putra Paku Buwono XII, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Noer Cahyaningrat atau Gusti Raden Mas Noer Muchammad memiliki keinginan yang belum kesampaian.
Keinginan itu berkaitan dengan Keraton Kasunanan Hadiningrat.
Hal itu diungkapkan Putri GPH Noer Cahyaningrat, BRAj Ratnasari Nur Cahyani Kusumaningrum.
"Keinginannya berhubungan dengan keraton. Bapak ingin semua saudaranya bersatu kembali," ungkap Ratna kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/10/2020).
"Ingin kakak adiknya. Semua saudaranya bersatu padu untuk keraton," tambahnya.
Ratna mengatakan keinginan mendiang itu terus didaraskannya dalam setiap doanya.
"Di setiap berdoa, doanya selalu itu. Bapak benar-benar ingin semua saudaranya bersatu," katanya.
Sosok yang Pendiam dan Bijaksana
Sebelumnya, mendiang GPH Noer Cahyaningrat dikenal sebagai sosok penyabar di mata keluarga.
Ratna menyampaikan mendiang jarang marah kepada anak-anaknya.
"Bapak itu pribadi yang jarang marah kalau memang tidak keterlaluan. Termasuk ke keluarga dan di luar keluarga, sabar sekali," kata Ratna.
Baca juga: Gibran Rakabuming Saksikan Hasil Bedah Rumah Reyot Korem 074 Warastratama Surakarta dan Shopee
Selain penyabar, Ratna mengungkapkan mendiang juga sebagai sosok pendiam namun bijaksana.
"Bapak itu orangnya mendel (pendiam) lalu juga bijaksana. Di antara kakak dan adik, bapak yang paling pendiam," ungkapnya.
Wejangan mendiang GPH Noer Cahyaningrat masih diingat keempat anaknya.
"Ada wejangan dari bapak yang masih diingat," kata Ratna.
"Berbuat sesuatu jangan atas untuk kita sendiri. Efek perbuatan pasti tidak hanya ke pribadi tapi ke keluarga juga. Jadi setiap perilaku harus dijaga," tambahnya.
Ratna mengungkapkan tidak ada pesan khusus yang disampaikan mendiang menghembuskan napas terakhirnya di usia 58 tahun.
"Pesan khusus tidak ada. Bapak kemarin lebih banyak istirahat, lebih fokus pemulihan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kabar Duka : Istri Raja Solo Paku Buwono XII, KRAy Retnodiningrum Tutup Usia, Meninggal di Rumah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.