Pemkot Yogyakarta Tunda Pembelajaran Tatap Muka untuk SD dan SMP
Heroe mengaku tidak mau ambil risiko dan memutuskan menunda dulu pelaksanaan sekolah tatap muka sampai satu pekan ke depan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Azka Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP di wilayahnya.
Sebelumnya sempat diwacanakan bergulir mulai 20 Mei, sesuai kalender akademik.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, keputusan itu diambil setelah Dinas Pendidikan melakukan proses pendataan terhadap kegiatan siswa-siswinya selama libur lebaran, atau satu minggu terakhir.
Skrining tersebut, sekaligus memantau kondisi kesehatan anak didik.
Pendataan dilakukan secara online melalui wali kelas pada seluruh murid.
Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeroyokan Anggota Dishub Kota Bekasi
Pertanyaannya mencakup apakah sepanjang liburan anak pergi ke luar kota atau ke tempat wisata.
Lalu apakah ada tamu dari luar DIY yang menginap di rumah, hingga kondisi kesehatan anak serta keluarganya.
"Hasilnya, ada sekitar 10 persen dari jumlah siswa yang kita data, melakukan kegiatan-kegiatan itu.
Kalau yang sakit, hanya sekitar 4,9 persen," katanya, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Suami Bisa Ikut, Ini Rekomendasi Kursus Memasak Tatap Muka yang Bisa Dicoba
Heroe mengaku tidak mau ambil risiko dan memutuskan menunda dulu pelaksanaan sekolah tatap muka sampai satu pekan ke depan.
Menurutnya, pemerintah harus mengantisipasi segala kemungkinan, supaya tidak terjadi permasalahan apapun di lingkup sekolah.
"Kita antisipasi, agar anak-anak ketika masuk itu tidak ada permasalahan.
Maka, pembelajaran tatap muka kita tunda dulu.