Kapolda Lampung : Cari Sampai Dapat Dalang Pembakaran Mapolsek Candipuro
Kapolda Lampung minta jajaran polisi di Lampung Selatan mengamankan wilayahnya dan tangkap dalang pembakaran di Mapolsek Cndipuro.
Editor: Theresia Felisiani
"Setelah kejadian pembakaran Mapolsek Candipuro semalam. Saya mengintruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian di wilayah Lampung Selatan untuk mengamankan wilayahnya. Cari sampai dapat orang-orang atau oknum yang merupakan otak atau dalang dari perusakan juga pembakaran polsek tersebut," ia menegaskan.
Kapolda Lampung Irjen Hendro Sugiatno mengungkapkan dugaan tindak provokasi dari pembakaran Mapolsek Candipuro, Lampung Selatan.
"Ya kemungkinan. Nanti pelakunya kita cari dan kita dalami," tegasnya.
Bahkan, ia menyebut ada kemungkinan provokator tersebut ialah pelaku kejahatan pencurian motor yang diresahkan masyarakat itu sendiri.
"Bisa jadi itu ada sisipan pelaku. Kalau polisi tidak kerja secara normal, dia bisa beranggapan bebas melakukan kejahatan," sebut dia.
Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) meminta kepada warga Lampung tidak mudah terprovokasi. Masyarakat diimbau dapat menahan diri dan tidak boleh melakukan tindakan yang merusak fasilitas negara.
Warga setempat yang sempat ditemui mengaku tidak pernah merencanakan perusakan aset Kepolisian Sektor Candipuro.
Namun, tindak kejahatan pencurian motor yang sudah dipandang mengkhawatirkan menjadi sebab pembakaran Mapolsek Candipuro.
"Sejak setelah lebaran aja yang saya tahu ada empat motor warga sini yang hilang, itu yang saya tahu, belum yang tidak. Kalau dihitung lebih jauh sudah banyak sekali pencurian motor di Candipuro," kata Adi warga sekitar.
Bahkan, diakui dia, pencurian kerap dilakukan dengan langkah penodongan senjata tajam oleh pelaku.
"Ada yang dibegal, ada yang memang dimaling, ada juga yang datang ke rumah dan ditodong pistol," ucapnya.
Baca juga: Mapolsek Candipuro Dibakar, Polri Pastikan Tidak Ada Senjata Api yang Dijarah, 8 Orang Diamankan
Dengan maraknya kasus tersebut, kata Adi, masyarakat belum menerima adanya langkah dari aparat kepolisian.
"Masyarakat ini benar-benar takut, karena maling motor sekarang bawa pistol," kata dia.
Sementara itu, Wahid, warga lainnya berharap adanya perubahan kinerja polisi yang lebih baik setelah kejadian ini.