Ijang Terperosok dalam Lubang 35 Meter di Hutan 3 Hari 3 Malam di Sukabumi
saat ini Ijang masih menjalani perawatan di "Bengkel Patah Tulang" karena tulang rusuknya patah dan tulang bokongnya remuk
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Ijang (39) warga Kampung Sampalan, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Simpenan terjatuh ke dalam lubang sedalam sekitar 35 meter.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Salah seorang warga sekitar lubang, Maja (60) menceritakan awal ditemukannya warga yang terjatuh tersebut.
Maja mengawali cerita ditemukannya Ijang di dalam lubang sedalam 35 meter dari satu unit motor yang terparkir di dekat saung atau bale selama tiga hari.
"Tah ngawitan namah dina dinten Salasa (18/5) sekitar jam 12 san, saleres namah abdi ge teu terang dongkap na, ceuk murangkalih duka nu saha da nyandak bedil angin. Tah ka enjing na dinten Rebo teh masih aya motor teh (pertamanya hari Selasa pukul 12.00 WIB, sebenarnya saya gak tahu datangnya, kata anak saya ada yang bawa senapan angin, di hari Rabu motor itu masih ada)," kata Maja dengan logat sundanya, Rabu (26/5/2021).
Saat itu, pikiran Maja dipenuhi rasa penasaran siapa pemilik motor yang sudah terparkir dua hari itu.
Di hari Rabu saat ia mengangkut padi dari sawah sempat mendengar suara teriakan minta tolong.
"Baru saya curiga, hari Rabu saya lagi ngangkut padi mendengar teriakan minta tolong, saya sempat tinggal dulu ke Palabuhanratu karena ada penting, setelah pulang dari Palabuhan motornya masih ada," ucapnya.
Karena semakin curiga, ia pun langsung meminta adiknya bernama Barnas dan sejumlah warga untuk mencari pemilik motor ke hutan.
"Tapi keburu sore, akhirnya saya kembali lagi dan berunding kalau motor ini sampai besok masih ada kita cari ke hutan," jelasnya.
Keajaiban Saat Pencarian ke Hutan
Di hari Kamis (20/5) ia bersama sejumlah warga kembali lakukan pencarian ke hutan, karena motor tersebut masih terparkir.
Ketika sampai di hutan, ia merasa terdapat keajaiban.