Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Baik, Pemprov Jabar Akan Buka Lowongan 16.500 CPNS dan PPPK, Ini Rinciannya

Sambil menunggu juknis dari pemerintah pusat turun, kata Hermin, pihaknya terus mematangkan pelaksanaan seleksi secara komprehensif.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kabar Baik, Pemprov Jabar Akan Buka Lowongan 16.500 CPNS dan PPPK, Ini Rinciannya
Alex Suban/Alex Suban
Ilustrasi tes CPNS 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Kabar baik bagi para pencari kerja di wilayah Jawa Barat.

Pemprov Jabar akan merekrut Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021 sebanyak kurang lebih 16.500 orang.

Dengan rincian PNS dibuka lowongan kurang lebih 500 posisi sedangkan PPPK sekitar 16.000 orang.

PPPK sendiri diprioritaskan untuk guru tingkat SMA, SMK, dan SLB.

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat, Hermin Wijaya, mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait pengumuman dan pelaksanaan seleksi.

Baca juga: Daftar Formasi CPNS Kejaksaan 2021: Jaksa, Ahli Pertama Pranata Komputer hingga Terampil Auditor

"Kami sudah menyiapkan semuanya.

Berita Rekomendasi

Mulai dari Draft Pengumuman, Rincian Formasi, Juknis verifikasi dan juknis pelaksanaan tes dengan protokol.

Tinggal menunggu juknis dari pemerintah pusat. Setelah itu keluar, kami akan langsung mengumumkan," kata Hermin melalui ponsel, Kamis (27/5).

Sambil menunggu juknis dari pemerintah pusat turun, kata Hermin, pihaknya terus mematangkan pelaksanaan seleksi secara komprehensif.

Apalagi di tengah pandemi, pelaksanaan seleksi harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Baca juga: Kemenpan RB Tetapkan Ambang Batas SKD Sekolah Kedinasan Untuk Seleksi CPNS

Selain pembatasan jumlah peserta seleksi dalam satu sesi, alur keluar-masuk dan pergantian peserta seleksi CPNS dan PPPK intens dimatangkan untuk mengurangi risiko interaksi antara peserta dan menghindari kerumunan.

"Sebagai gambaran tahun lalu, ada sekitar 41.000 pendaftar. Di masa pandemi, kami harus benar-benar mengatur sampai membuat simulai.

Ada 3 Sesi, setiap sesi sekitar 350 peserta, ini gimana pertukaran peserta (antar sesi) harus direncanakan dengan baik," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas