Benamkan Istri d Sungai, Suami Mengaku Sedang Matikan Iblis, Berikut Kasus KDRT di Banyuasin
Kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang wanita di Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan meninggal dengan cara tragis.
Ia tewas di tangan suami sendiri, setelah ditenggelamkan di sungai.
Ironisnya lagi, alasan sang suami melakukan hak itu yang tak masuk akal, yaitu untuk mengusir iblis yang ada di dalam tubuh sang istri.
Kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Diketahui yang menjadi korbannya adalah ibu rumah tangga berumur 35 tahun, HN.
Ia tewas setelah ditenggelamkan oleh suaminya sendiri, SS (40).
Baca juga: Suami di Batola Bunuh Istri, Korban Ditenggelamkan ke Sungai hingga Tewas, Ini Kronologinya
Sedangkan TKP-nya berada di rumah keduanya di Desa Sungai Gampa RT 02, Kecamatan Rantau Badauh,
Kepala Desa setempat, Nawawi menjelaskan, dirinya mendapat laporan tentang adanya keributan warga pada Sabtu (5/6/2021) sore.
Ia pun mencoba mencari tahu dengan mendatangi rumah tersebut.
"Setelah masuk ke rumah kondisinya kosong tidak ada orang. Sampai pada bagian belakang saya mendapati tersangka menekan kepala istrinya di sungai hingga menimbulkan gelembung," ujarnya.
Saat ditanya langsung, tersangka pelaku tersebut hanya menjawab singkat. "Ini lagi mematikan iblis," balas SS.
Baca juga: Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Kakak Tega Bunuh Adik Kandungnya Pakai Cangkul
Menurut Nawawi, ia terkejut mendapati korban telah terkulai di teras belakang rumah dalam keadaan basah dan meninggal.
Sementara itu, terkait kasus ini, Kapolres Batola, AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif melalui Kasatreskrim, Iptu Suparli, menyampaikan, tersangka pelaku sudah diamankan tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Tersangka sudah diamankan dan masih dimintai keterangan lebih jauh. Sementara ini diketahui, pemicu kekerasan karena tersangka pelaku mencurigai korban selingkuh," jelas Suparli.
Ia pun menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan jenazah korban di Puskesmas Rantau Badauh, tidak didapati kekerasan pada bagian tubuh.
Dugaan yang ada, korban meninggal karena tidak bisa bernapas selama ditenggelamkan di dalam air.
8 Jam Dianiaya Suami
Peristiwa memilukan lainnya terjadi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Reni (44), warga Dusun III RT 018/RW 006, Desa Taja Mulya, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin bernasib tragis.
Baca juga: POPULER REGIONAL Bos Plastik di Bandung Dibunuh Tetangga | Kasus Wanita Dimutilasi di Banjarmasin
Ia menjadi korban kekejaman suami sirinya sendiri.
Reni disiksa dan menjadi bulan-bulanan Sahrudin, suaminya sendiri.
Akibat perbuatan suami tersebut, Reni mengalami luka lebam menghitam, bibir bengkak, dan penuh sundutan rokok.
Sang suami menyiksa Reni selama delapan jam tanpa henti.
Rambut Reni habis dicukur secara tak beraturan. Tak berhenti sampai situ, sang suami pun memukul muka istrinya hingga lebam di bawah kelopak mata kanan dan kiri, bibirnya pun bengkak.
Selain itu, Reni pun mendapat luka sundutan rokok di pipi kirinya.
Dilansir dari Tribunsumsel.com, kisah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini bermula saat Sahrudin menikahi Reni 6 tahun lalu lewat pernikahan siri.
Awal menikah, demi ikut suami, Reni pindah dari Mesuji, Lampung, ke Banyuasin, Sumatera Selatan.
Masa-masa awal pernikahannya, ibu rumah tangga ini menjalani momen yang indah. Namun, semua itu hilang dan akhir-akhir ini hidupnya tak lepas dari siksaan sang suami.
Puncaknya pada Kamis (3/6/2021) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, Sahrudin mulai menyiksa Reni tanpa ampun.
Sahrudin menggunakan semua alat untuk memukuli Reni agar mengakui perbuatannya.
Selama ini Reni dituduh selingkuh oleh suaminya dengan pria lain. Padahal tuduhan itu tak berdasar.
"Saya disundut rokok, rambut saya dibotaki, sampai saya dikencingi," cerita Reni sambil menangis di depan penyidik Polres Banyuasin, Sabtu (5/6/2021).
Reni tak pernah tahu, atas dasar apa Sahrudin menuduhnya berselingkuh dengan pria lain. "Katanya dia cemburu. Tapi cemburu sama siapa, aku tidak tahu," sambung Reni.
Masukkan benda asing ke organ intim Reni
Menurut Reni, beberapa hari terakhir Sahrudin kerap berlaku kasar terhadap dirinya dan membuatnya merasakan pilu yang amat sangat.
Reni masih ingat, penyiksaan paling keji terhadap dirinya dilakukan Sahrudin pada Kamis malam sampai Jumat ba'da Subuh.
Saat itu di sela aksi penyiksaannya, Sahrudin begitu tega memasukkan benda asing ke organ vital Reni.
Ditelanjangi, Dipaksa Ngaku Selingkuh
Pelaku sampai tega menelanjangi korban hingga membuatnya terkulai. Tak cukup, Sahrudin lalu menyiramkan minyak tanah ke sekujur tubuh Reni.
Sebelum api membakar tubuhnya, Reni terpaksa mengakui berselingkuh, agar Sahrudin berhenti menyiksanya.
"Sakit hati saya rasanya pak, diperlakukan seperti itu," kata dia lagi.
Selamat dengan Pura-pura ke Kamar Mandi
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Adi Putra membenarkan cerita Reni. Siksaan yang diterima korban sungguh begitu keji, apalagi pelaku suami korban.
Reni yang trauma cukup berat karena psikisnya terganggu, mendapat pendampingan psikiater.
Ikang membenarkan, badan Reni sudah disiram minyak tanah dan nyaris dibakar oleh suaminya.
"Leher korban juga sudah diikat pelaku. Karena merasa terancam, akhirnya korban ini mengaku apa yang dituduhkan suami sirinya," ucap Ikang.
Pelaku sempat berhenti menyiksanya pada Jumat shubuh sekitar pukul 05.00 WIB. Kesempatan itu digunakan Reni izin ke kamar mandi untuk pura-pura buang air.
Lalu dengan sisa tenaganya, ia ke luar rumah meminta pertolongan warga kampung.
Perangkat desa dan warga dusun segera menyelamatkan Reni yang saat itu kondisinya sudah sangat payah.
Ketakutan, Sakit di Kemaluan
Mereka terkejut melihat Reni terlihat sangat ketakutan dengan kondisi tubuhnya yang penuh luka memar.
Warga juga mendapati badan Reni ada luka bakar. Ke warga, Reni juga mengeluhkan kesakitan di sekitar kemaluan dan kedua kakinya.
Tak kuat menahan diri dan terus dihinakan oleh orang tersayang, Reni melaporkan Sahrudin atas perkara kekerasan dalam rumah tangga.
Polisi sampai saat ini sudah mendatangi rumah di mana Reni disiksa, untuk mencari barang bukti kejahatan pelaku.
Personel Polres Banyuasin sedang mengejar Sahrudin guna mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya. (Muhammad Tabri/Banjarmasin Post/TRIBUN SUMSEL/M. Ardiansyah)
Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Pembunuhan di Kalsel, Warga Sungai Gampa Ini Benamkan Kepala Istri di Air Hingga Tewas