Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan: Data Corona Terkini hingga Penyekatan di Jembatan Suramadu
Kasus Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur mengalami lonjakan. Akibat adanya lonjakan kasus Covid-19 ini, akses keluar masuk ke Pulau Madura diperketat
Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur mengalami lonjakan.
Akibat adanya lonjakan kasus Covid-19 ini, akses keluar masuk ke Pulau Madura di Jembatan Suramadu diperketat.
Pengetatan itu yakni dengan memberlakukan penyekatan dan test antigen terhadap pengendara.
Dari hasil sementara, 50 pengendara diketahui positif Covid-19.
Dihimpun Tribunnews.com, Senin (7/6/2021), berikut berita terbaru terkait lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan:
1. Data Lonjakan Covid-19 di Bangkalan
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan Bangkalan.
Diberitakan Surya, terdapat 276 kasus baru di Jawa Timur, Senin (7/6/2021).
Dari jumlah itu, penambahan kasus tertinggi ada di Kota Surabaya dan Bangkalan.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Naik, 11.516 Orang Masih Menjalani Perawatan
Surabaya terdapat 29 kasus baru.
Angka ini mengalami peningkatan setelah sebelumnya Surabaya konsisten berada di bawah 20 kasus baru per hari.
Sedangkan di Bangkalan terdapat 25 kasus baru.
Kasus ini meningkat dratis dibanding sebelumnya.
2. Pemprov Lakukan Tracing Masif
Mencegah meluasnya penyebaran Covid-19 di Bangkalan, Pemprov Jawa Timur melakukan testing secara masif.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlina Ferliana setelah menggelar Rapat Koordinasi Satgas Covid-19 di Pendapa Agung Bangkalan, Minggu (6/6/2021) malam.
Rakor digelar mendadak setelag adanya lonjakan signifikan pasien Covid-19 di Bangkalan, khususnya di Kecamatan Arosbaya.
Dikatakan Herlina, melalui testing masif itu, warga yang diketahui positif Covid-19 sebagai sumber penularan secepatnya dipisah dengan warga yang negatif.
Dengan begitu, Satgas Penanganan Covid-19 Jatim akan bisa memutus rantai penularannya agar penularan tidak menyebar ke daerah lain.
“Kelihatannya kita harus berani tegas. Kemaren sempat dibuat guyonan bahwa di Madura tidak ada Covid-19," kata dia, dikutip dari Surya.
"Ini harus kita hapus, ini dalam kondisi SOS (darurat). 5 M harus diperketat karena ini benar-benar mengkhawatirkan kita,” ungkap Herlina.
Herlina menjelaskan, testing secara masif juga dilakukan di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Semua penumpang kendaraan dari arah Bangkalan akan dilakukan pemeriksaan rapid test antigen.
“Ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran. Teman-teman harus menyiapkan mental yang mau ke Surabaya," tutur dia.
"Kalau sudah positif tidak akan pulang karena langsung dilakukan isolasi sambil dipastikan dengan pemeriksaan swab PCR,” jelasnya.
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Penyekatan Mobilitas di Kabupaten Grobogan untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Ia menambahkan, pihaknya telah menyiapkan enam rumah sakit penyangga yang telah disepakati secara dadakan.
Seperti Rumah Sakit (RS) Unair, RS Soetomo, RS Haji, RS Undaan, PHC, dan RS Al Irsyad.
“Kasusnya tidak sama dengan kasus sebelumya, tidak diawali dengan keluhan panas dan sesak. Kami mengkhawatirkan ini varian baru,” pungkasnya.
3. Penyekatan di Jembatan Suramadu
Merespons lonjakan Covid-19 di Bangkalan, pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Bangkalan menuju Surabaya diperketat.
Setiap pengendara yang masuk ke Jembatan Suramadu akan diskrining.
Hal itu menjadi poin dalam rapat koordinasi tertutup yang dilakukan oleh Pemprov Jatim bersama jajaran TNI/Polri berikut Pemkot Surabaya, Minggu (6/6/2021) malam.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, hal itu diambil lantaran pertimbangan antrean yang sempat mengular dan tertahan di Jembatan Suramadu.
Emil Elestianto Dardak menyebut, kondisi demikian cukup riskan.
"Ini harus ada penyekatan yang lebih efektif lagi di kaki Bangkalan," kata Emil Elestianto Dardak saat ditemui seusai rakor di pos polisi Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Menurut Emil Elestianto Dardak, nantinya bakal disiapkan skema yang pas agar dua sisi penyekatan ini dapat berjalan optimal.
"Supaya di sisi Bangkalan ini siap bukan hanya mengatur berapa mobil yang boleh lewat supaya tidak menumpuk, tapi juga sudah mulai dilakukan screening di sisi Bangkalan," terangnya.
Baca juga: Karyawan Beserta Keluarga Daihatsu Menerima Vaksinasi Covid-19
Berdasarkan pantauan, penyekatan yang dibarengi dengan pemeriksaan itu terus dilakukan.
Kendaraan tampak mengular.
Petugas keamanan beserta petugas kesehatan terus stand by di lokasi.
Ia mengatakan, segala macam upaya yang dilakukan itu merupakan bentuk penanganan atas melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan.
Upaya terus digencarkan untuk membendung persebaran corona agar tidak kembali meluas.
"Kondisi di Bangkalan saat ini terjadi peningkatan kasus dan dari seluruh elemen, termasuk pemprov dan Kementerian Kesehatan, kita ingin memastikan ada kesiapan di sana," katanya.
"Namun, kita juga ingin menjaga penyeberangan di Suramadu ini jangan sampai terjadi penyebaran covid-19," ujar Emil.
4. Sebanyak 50 Pengendara Positif Covid-19
Sebanyak 50 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti swab antigen di pos penyekatan di Jembatan Suramadu, Minggu (6/6/2021) sore.
Di sana, pengendara roda maupun empat diberhentikan petugas gabungan dari Pemkot Surabaya, bersama Satpol PP, Linmas, Polri, dan TNI.
Para pengendara diperiksa kartu identitasnya dan diminta mengikuti swab antigen.
Beberapa orang terlihat dipisahkan oleh tenaga medis setelah mengikuti tes swab.
Hal ini dikarenakan hasil swab menunjukkan positif virus corona.
Selanjutnya, mereka dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.
Dikutip dari Surya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berharap, Provinsi Jawa Timur tidak berubah menjadi zona merah.
Menurutnya, diperlukan kerja sama dan sinergitas terhadap seluruh pihak terkait.
"Mulai pagi sudah muncul 50. Semoga tidak nambah lagi. Bahkan tadi ada yang di Rumah Sakit Husada Utama yang diantar saudaranya empat orang," kata dia.
"Ternyata yang satu orang, empat yang mengantarkan positif semua," tuturnya.
"Kami sudah mengontak rumah sakit di Surabaya. Karena tidak bisa menahan ke rumah sakit mana," sambungnya.
"Kami sampaikan kalau ada yang di sana bersama keluarga yang mengantarkan untuk dites sekalian," tegasnya.
Baca juga: Guru dan TikTok di Masa Pandemi Covid-19
Eri Cahyadi menyampaikan, orang yang bepergian dari Surabaya ke Madura hendaknya ikut dites, sehingga wilayah di Jawa Timur lainnya tidak terbebani.
"Perlu satu kesatuan yang sinergi untuk melaksanakan swab ini. Saling menunjang dan saling menguatkan," tuturnya.
"Kami satu garis, jangan sampai usaha yang dilakukan bersama sama, sesuai dengan arahan Gubernur Jatim kembali merah," sambung dia.
"Seharusnya kepala daerah saling menunjang. Apa yang sudah dijelaskan oleh Kapolda dan Gubernur. Kami menjaga betul," ucapnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (Surya/Ahmad Faisol/Yusron Naufal Putra/Febrianto Ramadani)